Connect with us

Nasional

Jelajahi Sejarah Asia: Bekal Penting Hadapi Era #KaburAjaDulu

Published

on

Jakarta (usmnews) – Tren #KaburAjaDulu tengah hangat dibahas. Fenomena ini mencerminkan keinginan masyarakat mencari peluang hidup lebih baik di luar negeri. Namun, brain drain, yaitu keluarnya tenaga ahli ke luar negeri, menjadi ancaman serius. Oleh karena itu, Indonesia dapat belajar dari negara-negara Asia dalam mengantisipasi masalah ini.

Singapura menjadi contoh menarik. Mereka menerapkan Scholarship Bond System. Program ini memberikan beasiswa kepada mahasiswa terbaik dengan syarat wajib bekerja di Singapura beberapa tahun. Jika ikatan tersebut dilanggar, penerima beasiswa harus membayar seluruh biaya pendidikan. Melalui kebijakan ini, Singapura mempertahankan talenta terbaiknya.

Sementara itu, Korea Selatan fokus membangun riset dan teknologi. Pada 1966, mereka mendirikan Korea Institute of Science and Technology (KIST). Lembaga ini menjadi pusat riset nasional yang memperkuat sektor industri, seperti baja, kapal, dan elektronik. Selain itu, pada 1971, pemerintah mendirikan Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST). KAIST menghasilkan banyak ahli yang memajukan perusahaan seperti Samsung dan LG. Sinergi antara pendidikan dan industri mencegah brain drain.

Taiwan juga melakukan langkah serupa. Mereka membangun Hsinchu Science Park (HSP) pada 1980. Kawasan ini menjadi pusat industri semikonduktor dan menarik perusahaan global. HSP bekerja sama dengan universitas terkemuka untuk mencetak talenta di bidang teknologi tinggi. Dengan langkah ini, Taiwan menjadi pemimpin global dalam produksi cip.

China mengambil langkah berbeda. Pada 2008, mereka meluncurkan Thousand Talents Program (TTP). Program ini menawarkan gaji tinggi dan fasilitas lengkap untuk menarik ilmuwan China yang bekerja di luar negeri agar kembali. Hasilnya, ribuan ahli kembali dan memperkuat riset di bidang AI, 5G, dan semikonduktor.

Pelajaran penting dari negara-negara tersebut adalah perlunya komitmen pemerintah dalam menciptakan ekosistem riset dan teknologi yang kuat. Selain itu, kolaborasi erat dengan universitas dan industri menjadi kunci. Indonesia dapat meniru langkah-langkah ini agar talenta terbaik tetap berkarya di dalam negeri. Dengan demikian, kita dapat menghadapi fenomena #KaburAjaDulu secara efektif.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *