Tech
Jejak Kaki Masa Lampau: Ribuan Jejak Dinosaurus di Bolivia Ungkap Kehidupan Prasejarah di Tepian Air
Semarang (usmnews) – Dikutip Merdeka.com Sebuah penemuan luar biasa telah mengguncang dunia paleontologi dengan ditemukannya lebih dari 16.000 jejak kaki dinosaurus di Bolivia. Lokasi penemuan ini berada di Taman Nasional Torotoro, tepatnya di area Carreras Pampa, sebuah dataran fosil luas di Bolivia tengah. Penemuan ini dianggap sebagai salah satu situs jejak dinosaurus terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah, memberikan wawasan baru yang menakjubkan tentang kehidupan makhluk prasejarah tersebut.
Ribuan jejak kaki ini terawetkan pada lempengan batu yang dulunya merupakan garis pantai prasejarah. Berdasarkan penelitian, jejak-jejak tersebut berasal dari periode Kapur Akhir (Late Cretaceous), sekitar 68 juta tahun yang lalu, mendekati akhir era dinosaurus sebelum peristiwa kepunahan massal terjadi. Pada masa itu, wilayah yang kini menjadi dataran kering dan berbatu tersebut merupakan kawasan yang sangat berbeda, dipenuhi oleh danau, lahan basah, dan dataran lumpur lunak. Kondisi tanah yang lembap namun kokoh ini menjadi media yang sempurna untuk merekam dan mengawetkan jejak kaki dinosaurus selama jutaan tahun hingga akhirnya mengeras menjadi batu.
Salah satu temuan paling mengejutkan dari situs ini adalah indikasi bahwa sebagian dinosaurus tersebut bergerak di dalam air. Para peneliti menemukan tanda riak air purba (ripple marks) yang tercetak jelas di samping banyak jejak kaki, yang hanya bisa terbentuk di perairan dangkal. Beberapa jejak tampak memotong pola riak tersebut, sementara yang lain terlihat terdistorsi atau memanjang, menunjukkan bahwa dinosaurus tersebut sedang mengarungi air (wading) atau bahkan berenang di dekat tepian. Fenomena ini diperkuat dengan adanya jejak parsial, di mana kaki dinosaurus hanya menyentuh dasar air sesekali saat mereka berenang, meninggalkan bekas yang dangkal dan tidak utuh.
Analisis lebih lanjut mengungkapkan bahwa mayoritas jejak ini dibuat oleh Theropoda, kelompok dinosaurus karnivora berkaki dua dengan tiga jari. Pola pergerakan mereka menunjukkan keteraturan, di mana banyak jejak mengarah ke arah yang sama, sejajar dengan garis pantai kuno. Hal ini mengindikasikan bahwa hewan-hewan ini tidak sedang melarikan diri atau dalam kepanikan, melainkan melakukan rutinitas harian mereka, mungkin mencari makan, mendinginkan diri, atau sekadar menggunakan tepian air sebagai jalur perjalanan yang lebih mudah.
Keberadaan lebih dari 16.000 jejak individu di satu lokasi ini memberikan data yang sangat berharga bagi ilmuwan untuk mempelajari perilaku dinosaurus, bukan sekadar anatomi mereka yang biasa didapat dari temuan tulang-belulang. Variasi kedalaman dan kejelasan jejak juga memberikan petunjuk tentang perbedaan kecepatan, berat badan, dan aktivitas dinosaurus saat itu. Penemuan di Carreras Pampa ini tidak hanya menambah titik baru di peta fosil dunia, tetapi juga membuka jendela waktu yang memperlihatkan momen-momen tenang dan keseharian dinosaurus di habitat aslinya jutaan tahun silam.