Nasional
Isu Rusia di Papua! Kemlu Buka Suara soal Pangkalan Militer

Jakarta (usmnews) – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu) merespons isu Rusia di Papua, Kemlu buka suara soal Pangkalan Militer yaitu mendirikan pangkalan udara militer di Papua. Juru Bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat, menyatakan bahwa pihaknya belum pernah mendengar permintaan tersebut sebelumnya. Roy mengungkapkan, “Kami belum pernah mendengar permintaan Rusia untuk menempatkan pesawatnya di pangkalan udara Indonesia di Papua.”
Roy meminta pihak terkait untuk langsung menanyakan isu pertahanan ini kepada kementerian atau instansi yang lebih berwenang. “Silakan dapat menghubungi kementerian/instansi terkait,” kata Roy.
Tak hanya Kemlu, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) juga memberikan statemen yang senada dengan Kemlu. Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, Kepala Biro Informasi Pertahanan Setjen Kemenhan RI, menyatakan pihaknya belum memantau kabar tersebut. “Sementara Kemenhan belum monitor terkait isu tersebut,” ujar Frega kepada Kompas.com melalui pesan singkat pada Selasa (15/4/2025).
Media asing sebelumnya memberitakan isu Rusia di Papua mengenai Lanud Manuhua yang akan menjadi markas pesawat militer Rusia, mengutip Antara. Laporan menyebutkan, pertemuan Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin dengan Sergei Shoigu pada Februari lalu menghasilkan kesepakatan penggunaan Lanud Manuhua. Kesepakatan ini menyatakan bahwa Lanud Manuhua akan menjadi markas pesawat militer Rusia di Papua.
Namun, Frega menegaskan bahwa Kemenhan belum memantau apakah kesepakatan tersebut memang tercapai dalam pertemuan itu. “Sementara belum monitor terkait hal tersebut saat kegiatan pertemuan Menhan RI dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia,” jelasnya.
Kemenhan RI mengapresiasi dukungan dan kerja sama berkelanjutan yang Rusia berikan, khususnya dalam pertahanan dan keamanan. “Saya berharap dapat semakin memperdalam kerja sama pertahanan kita dan mengeksplorasi peluang baru untuk kolaborasi. Menhan menyatakan, “Bersama, kita dapat menghadapi tantangan keamanan dan berkontribusi pada stabilitas serta perdamaian dunia,” seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenhan pada 25 Februari 2025.
Selain itu, Menhan juga menekankan pentingnya membangun hubungan yang lebih dari sekedar formal. Menurutnya, hubungan erat antarunit dan satuan akan sangat bermanfaat dalam kolaborasi yang lebih mendalam. Frega menyatakan, “Kedua negara berkomitmen mengeksplorasi kolaborasi lebih mendalam dalam kerja sama teknologi militer untuk manfaat strategis.” Frega menambahkan, “Kami mendasarkan kerja sama ini pada pengakuan bersama atas kemitraan teknologi dan pertukaran keahlian.”
Langkah ini diharapkan memperkuat kemampuan militer dan mendorong kedua negara untuk mempercepat modernisasi pertahanan. Sebagai bagian dari komitmen ini, Indonesia dan Rusia akan mengeksplorasi peluang kolaborasi melalui Forum Kerja Sama Teknis Militer, atau Komisi Antarpemerintah untuk Kerja Sama Teknis Militer. Forum ini akan menjadi wadah utama dalam membahas berbagai inisiatif kerja sama di masa mendatang. Selain itu, kedua negara juga akan menjalin forum konsultasi untuk koordinasi rencana kegiatan kerja sama militer pada tahun 2025.