International
Israel akan Batasi Umat Islam di Masjid Al-Aqsa Jelang Ramadan

Yerusalem, (usmnews) – Israel berencana menerapkan pembatasan baru di Masjid Al-Aqsa dan sekitarnya di Kota Tua Yerusalem menjelang bulan suci Ramadan. Channel 12 melaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Israel telah mengadakan pertemuan dengan badan intelijen Shin Bet, kepolisian, otoritas penjara, dan tentara untuk membahas rencana keamanan di area tersebut.
Israel membatasi jumlah jemaah di Masjid Al-Aqsa selama Ramadan. Israel hanya mengizinkan pria di atas 55 tahun, wanita di atas 50 tahun, dan anak di bawah 12 tahun masuk. Salat Jumat dibatasi 10.000 orang dengan izin.
Namun, jika konflik berlanjut, pasukan keamanan akan bersiap dengan kekuatan lebih besar untuk mengantisipasi eskalasi. Kekerasan terhadap jemaah Muslim sering terjadi di Masjid Al-Aqsa, situs suci Islam, Yahudi, dan Kristen. Israel menguasai Yerusalem Timur meski hukum internasional melarang perubahan permanen di wilayah itu.
Pada Ramadan Mei 2021, pasukan keamanan Israel menyerbu masjid dan menyerang jemaah, melukai ratusan orang. Insiden itu memicu perang 10 hari antara Israel dan Hamas, menewaskan 250 warga Palestina. Pada Ramadan 2022 dan 2023, Israel menggerebek Al-Aqsa, mengusir jemaah demi pemukim Yahudi yang merayakan Paskah.
Wakaf Islam melaporkan Israel merusak masjid, menembakkan gas air mata, dan menangkap ratusan warga Palestina. Sejak 7 Oktober 2023, Israel semakin membatasi akses ke Al-Aqsa.
Warga Palestina menganggap perlindungan Al-Aqsa sebagai tugas nasional, sementara kehadiran Israel dipandang sebagai klaim keagamaan dan politik.