Connect with us

Education

Inovasi “Jemput Bola”: Kemendikdasmen Kerahkan Mobil Layan Gerak demi Tuntaskan Penyaluran Dana PIP

Published

on

Semarang (usmnews) – Dikutip dari SINDO.news, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengambil langkah progresif dan taktis guna memastikan hak pendidikan anak bangsa terpenuhi tepat waktu.

Dalam upaya mempercepat realisasi penyaluran dana Program Indonesia Pintar (PIP), kementerian meluncurkan terobosan baru berupa pengoperasian armada Mobil Layan Gerak. Langkah ini diambil sebagai respons cepat terhadap tantangan distribusi bantuan yang sering kali terhambat oleh kendala geografis dan administratif, terutama menjelang tenggat waktu pencairan akhir tahun.

Strategi “Jemput Bola” Mengatasi Hambatan Akses

Abdul Kahar, selaku Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikdasmen, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan implementasi nyata dari strategi “jemput bola”.

Selama ini, banyak peserta didik penerima manfaat PIP yang belum melakukan aktivasi rekening Simpanan Pelajar (SimPel) bukan karena tidak mau, melainkan karena terkendala akses. Jarak rumah ke bank penyalur yang jauh, antrean panjang di kantor cabang, hingga minimnya pemahaman orang tua mengenai prosedur perbankan menjadi hambatan utama.

Dengan hadirnya Mobil Layan Gerak, layanan perbankan dibawa langsung ke sekolah-sekolah atau titik kumpul komunitas yang mudah dijangkau. Mobil ini berfungsi layaknya kantor kas berjalan yang memungkinkan siswa dan orang tua untuk melakukan aktivasi rekening dan pencairan dana di lokasi tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke kota.

Sinergi dengan Bank Penyalur (Himbara)

Keberhasilan program ini didukung oleh kolaborasi erat dengan bank-bank milik negara (Himbara) seperti BRI, BNI, dan BSI. Mobil Layan Gerak ini dilengkapi dengan petugas bank dan perangkat yang memadai untuk memverifikasi data secara real-time.

Proses yang biasanya memakan waktu seharian kini dipangkas menjadi lebih efisien. Petugas dapat langsung membantu siswa yang mengalami kendala administrasi, seperti ketidakcocokan data nama atau alamat, di tempat itu juga (on the spot).

Fokus Wilayah dan Urgensi Penyerapan Anggaran

Layanan keliling ini diprioritaskan untuk menyisir wilayah-wilayah dengan tingkat pencairan yang masih rendah (zona merah penyaluran). Kemendikdasmen menargetkan agar sisa dana PIP yang belum terserap dapat segera sampai ke tangan siswa yang berhak. Hal ini krusial mengingat dana PIP sangat dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan personal pendidikan siswa, mulai dari membeli buku, seragam, hingga biaya transportasi ke sekolah.

Selain aspek teknis, kehadiran mobil ini juga membawa misi sosialisasi. Petugas memberikan edukasi kepada pihak sekolah dan wali murid mengenai pentingnya segera melakukan aktivasi rekening (cut-off date) agar dana bantuan tidak hangus dan dikembalikan ke kas negara.

Dengan pendekatan proaktif ini, Kemendikdasmen optimis dapat menekan angka non-eligible (gagal cair) dan memastikan azas kebermanfaatan PIP benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas demi mencegah angka putus sekolah.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *