Business

Industri Tembakau Harap Moratorium Cukai 3 Tahun

Published

on

Jakarta (usmnews) – Industri hasil tembakau berharap pemerintah memberlakukan moratorium kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) selama tiga tahun ke depan. Harapan ini muncul setelah Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, memastikan tidak akan menaikkan tarif cukai rokok pada tahun 2026. Ketua Umum Gaprindo, Benny Wachyudi, menegaskan moratorium penting untuk memulihkan sektor tembakau yang menghadapi tantangan lima tahun terakhir.

“Kami, sektor usaha tembakau yang telah mengalami kesulitan selama lima tahun terakhir, berharap tidak ada kenaikan cukai dan Harga Jual Eceran (HJE) dalam beberapa tahun ke depan,” ujar Benny dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (28/9/2025).

Benny nilai moratorium cukai dan HJE selama tiga tahun krusial untuk memulihkan industri setelah kenaikan cukai lebih dari 65 persen.

“Jika sektor hasil tembakau pulih, hal ini akan berdampak positif pada penerimaan negara, penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan kesejahteraan petani,” tambahnya.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa pemerintah tidak akan menaikkan tarif cukai hasil tembakau pada 2026. Pernyataan ini disampaikan usai pertemuan dengan perwakilan asosiasi industri tembakau, Jumat (26/9/2025).

“Di tahun 2026, tarif cukai tidak kita naikkan,” tegas Purbaya.

Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, menyebut moratorium cukai langkah strategis yang seimbang bagi negara dan industri tembakau. Menurut Adik, idealnya moratorium juga mencakup kepastian tidak adanya kenaikan cukai selama tiga tahun ke depan. Industri tembakau, penyumbang terbesar cukai negara, menghadapi tekanan seperti penurunan produksi, rokok ilegal, dan berkurangnya penyerapan tenaga kerja.

“Menahan kenaikan CHT dapat menekan pergeseran konsumsi ke produk ilegal sekaligus menjaga basis penerimaan negara agar tetap stabil,” jelas Adik.

Ia menambahkan moratorium tiga tahun memberi ruang bagi industri beradaptasi, melindungi jutaan pekerja, dan menjaga penerimaan negara.

“Dengan demikian, menahan kenaikan CHT menjadi strategi win-win: penerimaan negara tetap terjaga karena konsumsi rokok ilegal tidak melonjak, dan industri memperoleh ruang bernapas,” pungkasnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version