Connect with us

Business

Industri Asuransi Jiwa Semakin Berminat Investasi Jangka Panjang dalam SUN Tenor 40 Tahun

Published

on

Jakarta (usmnews) – Industri asuransi jiwa di Indonesia menunjukkan minat yang semakin besar terhadap investasi jangka panjang, terutama dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN) Seri FR0105 dengan tenor 40 tahun. Minat ini terlihat dari transaksi private placement SUN Seri FR0105 senilai Rp3 triliun yang dilakukan pada 22 Agustus 2024.

Menurut Freddy Thamrin, Ketua Bidang Literasi & Perlindungan Konsumen Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), investasi jangka panjang sangat sesuai dengan karakteristik produk asuransi jiwa, seperti whole life, yang memiliki jangka waktu panjang. “Kami sangat tertarik karena investasi ini mendukung keberlanjutan bisnis asuransi jiwa, terutama di tengah kondisi suku bunga yang cenderung turun,” ujarnya dalam konferensi pers Kinerja Asuransi Jiwa Semester I/2024 yang berlangsung di Jakarta pada Rabu, 28 Agustus 2024.

SUN Seri FR0105 dengan tenor 40 tahun ini merupakan instrumen obligasi negara dengan tenor terpanjang yang ditawarkan di pasar domestik. Deni Ridwan, Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), mengungkapkan bahwa penerbitan SUN ini melalui mekanisme private placement bertujuan untuk memperkenalkan instrumen ini kepada pasar domestik. “Untuk penerbitan selanjutnya diharapkan dapat dilakukan melalui mekanisme lelang secara reguler,” tambahnya.

Langkah strategis pemerintah ini juga bertujuan untuk mendukung pertumbuhan industri dana pensiun dan asuransi, yang memerlukan instrumen investasi jangka panjang dengan tingkat risiko yang terukur. Selain itu, langkah ini diharapkan dapat memperdalam pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan memperkuat fondasi ekonomi nasional.

Data dari AAJI menunjukkan bahwa pada semester I/2024, total investasi perusahaan asuransi jiwa mencapai Rp538,80 triliun, meningkat sedikit dibandingkan Rp538,77 triliun pada semester I/2023. Portofolio investasi perusahaan asuransi jiwa masih didominasi oleh SBN, yang mencapai Rp194,60 triliun. SBN menjadi pilihan utama karena selain aman, instrumen ini juga sesuai dengan karakteristik liabilitas perusahaan asuransi jiwa.

Dalam rangka meningkatkan stabilitas dan keberlanjutan investasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Peraturan OJK Nomor 36/POJK.05/2016, memberikan fleksibilitas lebih kepada lembaga jasa keuangan non-bank dalam memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan karakteristik liabilitas mereka. Hal ini turut mendukung peranan investor domestik dalam pembiayaan pembangunan nasional.

Dengan adanya minat yang kuat dari industri asuransi jiwa terhadap investasi jangka panjang seperti SUN Seri FR0105, diharapkan sektor keuangan domestik akan terus berkembang dan semakin kuat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dilansir dari Bisnis.com

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *