Business
Indominco Fokus Kembangkan Proyek Semicoke

Samarinda (usmnews) – PT Indominco Mandiri (IMM), anak usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), memutuskan untuk memprioritaskan proyek hilirisasi batu bara melalui produksi semicoke guna mendukung permohonan konversi status dari PKP2B ke IUPK menjelang berakhirnya kontrak pada 2028.
Kepala Teknik Tambang Indominco Mandiri, Eddy Susanto, menyatakan bahwa perusahaan memilih jalur semicoke karena teknologi ini sudah terbukti secara teknis dan memerlukan investasi yang lebih efisien.
“Semicoke secara teknologi sudah proven dan secara investasi juga lebih murah. Proses lanjutannya seperti karbon aktif juga terbuka lebar, jadi fleksibilitasnya lebih baik,” jelas Eddy saat ditemui di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis.
Sebelumnya, Indominco mengembangkan rencana gasifikasi batu bara bawah tanah atau Underground Coal Gasification (UCG) sebagai jalur hilirisasi. Selama dua tahun, perusahaan menjalankan studi yang menghasilkan prastudi (pre-feasibility study/PFS) dengan hasil menjanjikan.
Namun, rencana tersebut terhambat ketika calon pelanggan utama, PT Pupuk Kaltim (PKT), memilih sumber energi alternatif yang jauh lebih murah. Kondisi ini membuat manajemen meninjau ulang kelayakan proyek UCG.
“Akhirnya kita switching. Jadi UCG ini kita freeze dulu. Bukan disuntik mati, ya, di-freeze. Kita beralih ke semicoke,” ujar Eddy.
Indominco juga mempertimbangkan bahwa teknologi UCG belum terbukti komersial di Indonesia dan hanya tersedia dalam skala kecil di luar negeri. Di sisi lain, kebutuhan investasinya sangat besar. Karena itu, manajemen menilai pengembangan semicoke sebagai opsi yang lebih realistis dan strategis.
Semicoke merupakan produk hilirisasi batu bara hasil proses karbonisasi suhu menengah. Proses ini meningkatkan nilai kalori dan kualitas batu bara, menjadikannya produk yang lebih kompetitif.
Teknologi produksi semicoke telah terbukti dan membutuhkan investasi yang relatif rendah. Pasarnya pun lebih fleksibel, karena semicoke berfungsi sebagai reduktor dalam industri metalurgi, bahan bakar untuk industri, serta bahan baku lanjutan seperti karbon aktif atau briket bernilai tambah.
Indominco menyiapkan proyek semicoke sebagai bagian dari syarat perpanjangan kontrak tambang menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Sesuai regulasi, perusahaan tidak perlu mengoperasikan fasilitas hilirisasi secara penuh saat mengajukan perpanjangan. Yang penting, perusahaan menunjukkan konsep matang dan studi kelayakan yang solid.
Jika pemerintah menyetujui perpanjangan IUPK selama 10 tahun, Indominco berencana segera mengeksekusi pembangunan fasilitas semicoke dan memulai operasional sesuai jadwal yang ada.