Connect with us

Business

Impor 200 Ribu Ton Gula Mentah Ditahan Pemerintah

Published

on

Jakarta (usmnews) – Pemerintah menahan impor gula kristal mentah (raw sugar) untuk kebutuhan industri sebesar 200 ribu ton. Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan, kebijakan ini merupakan bagian dari langkah evaluasi dan pengendalian distribusi gula di dalam negeri.

Budi menyampaikan bahwa pemerintah menetapkan kuota impor gula kristal mentah untuk tahun 2025 sebesar 4,3 juta ton. Dari jumlah tersebut, pelaku industri telah mengajukan impor sebanyak 4,1 juta ton dan saat ini masih dalam proses realisasi. Sementara itu, pelaku industri belum mengajukan impor untuk sisa sekitar 200 ribu ton, sehingga pemerintah menangguhkan izin impornya untuk sementara.

“Artinya, ada sekitar 200 ribu ton yang belum diajukan. Nah, itu yang kita tahan dulu,” ujar Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/9).

Pemerintah memutuskan kebijakan ini dalam rapat koordinasi terbatas yang berlangsung bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan pada Kamis (12/9). Budi menjelaskan bahwa penahanan ini bersifat sementara, sambil menunggu proses evaluasi terhadap realisasi impor yang telah berjalan.

“Kita tahan dulu sambil evaluasi, sambil melihat realisasi yang sudah ada,” tambahnya.

Berdasarkan data Neraca Komoditas 2025, total kuota impor gula kristal mentah mencapai 4.398.880 ton. Hingga saat ini, pengajuan impor telah mencapai 4.198.550 ton. Dari jumlah tersebut, realisasi impor mencapai 70,70 persen, atau sekitar 2.968.383 ton.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono juga menegaskan dukungannya terhadap kebijakan ini. Ia menyatakan bahwa penghentian sementara impor bertujuan untuk memastikan penyerapan stok gula konsumsi dalam negeri dan menghindari kebocoran gula rafinasi ke pasar masyarakat.

“Realisasi impor gula mentah sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan industri. Sekarang saatnya kita serap stok dalam negeri,” kata Sudaryono.

Ia berharap ke depan, pemerintah bisa mengurangi ketergantungan pada impor gula industri secara bertahap dan bahkan menghentikannya sepenuhnya di masa mendatang.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *