Connect with us

Education

Hasil Penelitian: Bantuan PIP Jadi Faktor Terbesar Siswa Tak Putus Sekolah

Published

on

Jakarta (usmnews) – Pemerintah memiliki berbagai program bantuan pendidikan untuk memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap dapat mengenyam pendidikan secara gratis, salah satunya adalah Program Indonesia Pintar (PIP). Program ini memberikan bantuan biaya pendidikan untuk peserta didik di semua jenjang guna mencegah putus sekolah.

Menurut Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbud Ristek, faktor-faktor lain yang mempengaruhi putus sekolah adalah tingkat pendidikan orang tua, jumlah anggota keluarga, tingkat kemiskinan, dan lokasi tempat tinggal.

Penelitian oleh Fitri Mulyani, Endrizal Ridwan, dan M.Nazer dari Universitas Andalas menunjukkan bahwa di Indonesia Barat, penerima PIP memiliki kecenderungan 15 kali lebih besar untuk tetap bersekolah dibanding yang tidak menerima. Di Indonesia Timur, angka ini adalah 11 kali lebih besar. Penelitian ini menggunakan data SUSENAS 2021 dengan sampel 451.393 siswa dari berbagai jenjang pendidikan.

Penelitian lain oleh Nimas Anggara Samalo dan Thia Jasmina dari Universitas Indonesia, menggunakan data SUSENAS 2019 dan 2021, menemukan bahwa PIP efektif menurunkan angka putus sekolah pada jenjang SD dan SMP sebelum pandemi, dan pada jenjang SMP dan SMA selama pandemi. Tingkat putus sekolah pada siswa penerima PIP lebih rendah dibanding yang tidak menerima, baik sebelum maupun selama pandemi.

Abdul Hakim dari Badan Pusat Statistik Aceh dalam penelitiannya menemukan bahwa siswa dari keluarga dengan kepala rumah tangga berpendidikan rendah, anggota keluarga banyak, bekerja sambil sekolah, dan tinggal di pedesaan cenderung lebih mudah putus sekolah. Kepemilikan PIP menjadi faktor dominan yang menurunkan risiko putus sekolah.

Data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menunjukkan bahwa pada 2019, 2,71 persen penerima PIP putus sekolah dibandingkan 11,5 persen yang tidak menerima. Pada 2021, angka putus sekolah penerima PIP adalah 2,92 persen dibandingkan 11,28 persen yang tidak menerima.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *