Business
Hasil Indonesia-Africa Forum 2024: Kesepakatan Senilai Rp45,83 Triliun, dari Kesehatan hingga Energi
Baca juga berita yang lain : Business
JAKARTA, (usmnews) – Forum Indonesia-Africa ke-2 (IAF) tahun 2024 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, resmi berakhir pada Selasa (3/9/2024). Acara internasional ini berfungsi sebagai platform penting dalam memperkuat kerja sama antara Indonesia dan negara-negara di Afrika. Selama dua hari pertemuan, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melaporkan pencapaian yang signifikan dengan total 19 kesepakatan bisnis yang disepakati di berbagai sektor.
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Pahala Mansury, mengungkapkan bahwa nilai kesepakatan bisnis yang tercapai hingga akhir forum mencapai US$2,95 miliar, setara dengan Rp45,83 triliun (kurs Rp15.538 per dolar AS). Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar US$50 juta atau sekitar Rp776,8 miliar dibandingkan hari sebelumnya.
“Kami optimistis nilai kesepakatan bisnis ini bisa mencapai US$3,5 miliar atau sekitar Rp55 triliun hingga akhir September 2024, dengan beberapa peluang tambahan yang masih dalam penjajakan,” ungkap Pahala dalam sesi penutupan forum.
Beberapa kesepakatan utama yang tercapai antara lain melibatkan sektor industri strategis, kesehatan, dan energi baru terbarukan (EBT). Indonesia juga telah menandatangani perjanjian dalam pengembangan fasilitas pupuk dan optimalisasi suplai gas untuk pupuk dan amonia. Di sektor energi, kesepakatan meliputi kegiatan hulu minyak dan gas, khususnya di Blok Buzi, Mozambik, Afrika.
Pahala menambahkan bahwa meskipun banyak dari kesepakatan ini masih dalam tahap potensial, pemerintah akan terus mendorong realisasinya. “Kami berharap semua kesepakatan yang tercapai dalam IAF ini dapat ditindaklanjuti dan membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia dan Afrika,” tegasnya.
Pertemuan Bilateral
Selain forum bisnis, IAF 2024 juga menjadi ajang untuk pertemuan bilateral antara pemerintah Indonesia dengan negara-negara Afrika. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengadakan sejumlah pertemuan bilateral, salah satunya dengan Menteri Luar Negeri Eswatini, Pholila Shakantu. Keduanya menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas.
Retno juga mengadakan pertemuan dengan Menteri Sekretaris Negara Angola, Adao de Almeida, membahas kerja sama ekonomi, agro industri, dan perikanan. Dalam pertemuan ini, Angola menyampaikan niatnya untuk membuka kedutaan besar di Jakarta.
Kemlu RI saat ini juga sedang membahas perjanjian bebas visa dengan Afrika Selatan untuk pemegang paspor hijau Indonesia. Pahala Mansury menekankan bahwa kemudahan akses perjalanan ini diharapkan dapat meningkatkan interaksi antara pelaku bisnis Indonesia dan Afrika, terutama Afrika Selatan.
“Kontak langsung adalah kunci dalam menciptakan kerja sama ekonomi yang konkret. Tanpa kontak ini, sulit untuk meningkatkan kerja sama ekonomi secara signifikan,” tambah Pahala.
Forum IAF 2024 ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Afrika, sekaligus mempererat hubungan diplomatik di berbagai sektor strategis.
Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Hasil Indonesia-Africa Forum 2024: Kesepakatan Senilai Rp45,83 Triliun, dari Kesehatan hingga Energi dapat Anda temukan pada Business dan di tulis oleh Fiona