Business
Harga Minyak Dunia Diramal Bisa Tembus ke US$ 60 Per Barel

Semaran (usmnes) Harga minyak dunia merosot pada pekan ini. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) berada di angka US$ 62,62 per barel, turun 18 sen atau 0,29%.
Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha menilai penurunan dipicu sentimen geopolitik pertemuan Trump-Putin.
Andy menilai WTI bisa turun ke US$60 per barel jika tekanan bearish berlanjut, namun berpeluang rebound ke US$64,50 jika harga terkoreksi.
Trump memilih membuka ruang negosiasi damai Ukraina ketimbang menambah sanksi energi Rusia, sehingga meredakan kekhawatiran pasar soal suplai dari produsen minyak besar itu.
Trump akan bertemu Zelenskiy dan pemimpin Eropa pada Senin untuk bahas perdamaian, tapi tuntutan Moskow dan penolakan Eropa membuat konflik berlanjut dan investor menahan diri.
Sementara itu, pasar juga menyoroti kebijakan dagang AS terhadap Tiongkok, importir terbesar minyak Rusia. Trump menyatakan tidak akan segera memberlakukan tarif pembalasan terhadap negara-negara yang masih membeli minyak dari Rusia, termasuk Tiongkok dan India.
Namun, ia tidak menutup kemungkinan langkah tersebut bisa diambil dalam dua hingga tiga minggu mendatang. Sikap ini memberikan sedikit ketenangan bagi pasar energi dalam jangka pendek.
Selain faktor geopolitik, fokus investor juga tertuju pada kebijakan moneter AS. Ketua Federal Reserve Jerome Powell diperkirakan akan memberikan pidato penting di simposium Jackson Hole pekan ini.
Pasar mencari petunjuk mengenai arah kebijakan suku bunga, terutama setelah inflasi AS menunjukkan tanda-tanda melandai.
“Penurunan suku bunga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dan pada akhirnya meningkatkan permintaan energi global,” katanya.