Nasional
gunung emas kongo yang bikin geger, warga keruk pakai tangan

Jakarta (usmnews) – di kutip dari CNN indonesia Penemuan gunung yang kaya akan emas di Republik Demokratik Kongo pada Februari 2021 menciptakan kegemparan luar biasa. Sebuah video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan penduduk setempat berbondong-bondong menuju lokasi tersebut di Provinsi Kivu Selatan, menggunakan alat seadanya seperti sekop, bahkan hanya dengan tangan kosong, untuk mengeruk tanah yang dipenuhi butiran emas. Fenomena ini, yang dengan cepat menjadi viral, menarik perhatian seluruh dunia dan memicu “demam emas” yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.Jurnalis lepas Ahmad Algohbary adalah salah satu yang menyebarkan video tersebut melalui platform X.
Dalam unggahannya, ia menjelaskan bahwa penemuan mengejutkan ini terjadi di sebuah gunung yang hampir seluruhnya terbuat dari material kaya emas. Warga desa yang terlibat dalam aktivitas penambangan dadakan ini membawa material yang mereka kumpulkan ke rumah masing-masing untuk dibersihkan dan dipisahkan dari kotoran guna mendapatkan butiran emas murni.Kegiatan penambangan yang tak terkendali ini segera menarik perhatian pemerintah Kongo.

Menanggapi situasi yang kian tak terkendali dan berpotensi menimbulkan kekacauan, pejabat Pertambangan Kivu Selatan, Venant Burume Muhigirwa, mengonfirmasi kehebohan yang terjadi di wilayah Luhihi. Desa kecil yang terletak sekitar 50 kilometer dari ibu kota provinsi, Bukavu, ini tiba-tiba menjadi pusat perhatian publik dan media.Pada Senin, 8 Maret 2021, pemerintah Kongo mengambil tindakan tegas.
Semua aktivitas penambangan di dalam dan sekitar desa Luhihi dilarang total hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Langkah ini diambil untuk mengendalikan situasi dan mencegah eksploitasi yang tidak teratur. Para penambang, pedagang, dan bahkan anggota angkatan bersenjata Republik Kongo (FARDC) yang berada di lokasi diminta untuk segera meninggalkan area tersebut.Tujuan utama dari pelarangan ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada pihak berwenang untuk melakukan identifikasi dan registrasi.
Pemerintah ingin memastikan bahwa setiap individu yang terlibat dalam aktivitas penambangan, terutama para penambang tradisional, terdaftar secara resmi dan diatur sesuai dengan administrasi pertambangan yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk menciptakan sistem yang lebih teratur dan legal, mencegah penambangan ilegal yang bisa menimbulkan masalah lebih lanjut.Selain masalah penambangan yang tidak teratur, penemuan emas ini juga berpotensi memicu konflik bersenjata.

Laporan dari BBC menyebutkan bahwa kandungan emas di gunung tersebut bisa mencapai 90%, meskipun klaim ini belum dapat diverifikasi secara ilmiah. Kandungan yang sangat tinggi ini membuat lokasi tersebut menjadi target bagi berbagai kelompok bersenjata. Sejarah konflik di wilayah tersebut menunjukkan bahwa sumber daya alam yang melimpah, seperti emas, sering kali diselundupkan dan diperdagangkan secara ilegal.Hasil dari penjualan emas ilegal ini sering kali digunakan untuk membiayai operasi militer kelompok bersenjata. Dana yang diperoleh digunakan untuk membeli senjata dan amunisi, mengamankan logistik yang diperlukan untuk peperangan, serta membayar upah para pejuang.
Oleh karena itu, penemuan gunung emas ini tidak hanya menimbulkan masalah lingkungan dan ekonomi, tetapi juga berpotensi memperburuk situasi keamanan di wilayah yang sudah rentan terhadap konflik. Langkah pemerintah untuk menghentikan penambangan secara tiba-tiba menunjukkan kesadaran mereka terhadap risiko yang sangat besar ini, berusaha mencegah eskalasi konflik yang tidak diinginkan.