Connect with us

Lifestyle

Gunung Anjing Menjadi Magnet Wisata di China

Published

on

Jakarta (usmnews) – Gunung Anjing mendadak viral setelah desainer asal Shanghai, Guo Qingshan, mengunggah foto penemuan menakjubkan tersebut pada Hari Valentine. Guo mendaki sebuah bukit di kampung halamannya di Yichang, Provinsi Hubei, China Tengah pada akhir Januari 2025 dan menemukan formasi alam yang menyerupai kepala anjing. Gunung itu menampilkan moncong yang menjulur di tepi Sungai Yangtze dan langsung menarik perhatian karena bentuknya yang unik. Guo mengungkapkan kegembiraannya dengan mengatakan, “Saya sangat gembira dan bahagia menemukan gunung yang unik ini.”

Foto yang diunggahnya segera menyebar melalui aplikasi media sosial Xiaohongshu dan Weibo. Tagar #xiaogoushan, yang berarti Gunung Anjing, menarik jutaan penonton dan 120.000 suka dalam waktu singkat. Para pecinta anabul dan wisatawan berbondong-bondong mengunjungi lokasi tersebut untuk menyaksikan keajaiban alam ini secara langsung. Mereka membawa anjing kesayangan mereka dan berfoto di dek observasi yang menghadap ke Sungai Yangtze. Salah satu wisatawan, Yang Yang, yang tinggal sekitar 1,5 jam dari lokasi, berkendara bersama teman-temannya dan membawa pudel abu-abu kesayangannya. Ia mengungkapkan kegembiraannya, “Saya selalu bepergian dengan anjing saya, dan Gunung Anjing sangat cocok untuk kami.”

Formasi alam yang menawan itu ternyata telah ada sejak lama. Warga Yichang mengunggah foto-foto lama yang menunjukkan penampakan serupa, namun baru mendapatkan perhatian luas setelah foto Guo viral. Sementara fenomena Gunung Anjing menyulut gelombang antusiasme, objek wisata lain di China mengalami kontroversi. Di Desa Salju Chengdu, pengunjung merasa kecewa setelah menyadari bahwa salju yang diiklankan hanyalah lembaran kapas. Pemerintah desa meminta maaf dan menjelaskan bahwa cuaca hangat menghalangi turunnya salju. Insiden tersebut menyoroti tantangan pariwisata di tengah perubahan iklim yang nyata, sekaligus mengingatkan semua pihak akan pentingnya inovasi dan transparansi dalam mengelola destinasi wisata.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *