Entertainment

Guncangan di Puncak GoTo: Patrick Walujo Resmi Mengundurkan Diri dari Jabatan CEO

Published

on

Semarang (usmnews) Kabar mengejutkan datang dari raksasa teknologi terbesar Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Dalam sebuah pengumuman resmi yang dirilis pagi ini, perusahaan mengkonfirmasi bahwa Patrick Walujo telah mengajukan pengunduran dirinya dari posisi Chief Executive Officer (CEO) Grup.

Keputusan ini sontak menjadi sorotan utama di kalangan investor dan pelaku industri teknologi di Asia Tenggara, mengingat peran sentral Walujo dalam menavigasi perusahaan melewati periode restrukturisasi besar-besaran menuju profitabilitas.

Patrick Walujo, yang juga merupakan Co-founder dan Managing Partner dari Northstar Group—salah satu investor paling awal di Gojek—mengambil alih kemudi GoTo pada pertengahan tahun 2023. Penunjukannya saat itu dianggap sebagai langkah strategis untuk membawa disiplin finansial yang lebih ketat ke dalam perusahaan pasca-merger raksasa antara Gojek dan Tokopedia.

Selama masa kepemimpinannya, Walujo dikenal dengan langkah-langkah tegas. Ia memimpin serangkaian inisiatif efisiensi, termasuk pemangkasan biaya operasional, pengurangan tenaga kerja, dan fokus ulang bisnis ke layanan inti yang paling menguntungkan (core services). Di bawah arahannya, GoTo berhasil “menekan rem” pada praktik “bakar uang” dan secara signifikan memperbaiki margin EBITDA yang disesuaikan, sebuah metrik kunci yang diawasi ketat oleh investor. Puncaknya adalah pencapaian EBITDA positif yang pertama kali diraih perusahaan pada kuartal keempat tahun 2024, sebuah tonggak sejarah yang dianggap banyak analis sebagai validasi atas strateginya.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis perusahaan, Patrick Walujo menyebutkan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk transisi kepemimpinan. “Saya bangga dengan apa yang telah kita capai bersama di GoTo,” tulis Walujo dalam memo internal kepada karyawan. “Kita telah membangun fondasi yang jauh lebih kuat, bisnis yang lebih ramping, dan jalur yang jelas menuju profitabilitas jangka panjang. Saya percaya GoTo kini berada di posisi yang sangat baik untuk melanjutkan pertumbuhannya.”

Meski begitu, alasan pasti di balik pengunduran dirinya masih menjadi spekulasi. Beberapa sumber di industri mengaitkannya dengan “misi yang telah selesai”, di mana Walujo, sebagai “turnaround specialist”, telah berhasil menstabilkan kapal dan kini siap untuk kembali fokus pada perannya di Northstar Group.

Pengumuman mendadak ini langsung memicu volatilitas di lantai bursa. Saham GOTO dibuka melemah pada perdagangan sesi pertama hari Senin, mencerminkan kekhawatiran investor akan ketidakpastian kepemimpinan. “Pasar tidak menyukai kejutan,” ujar seorang analis dari sekuritas di Jakarta. “Pertanyaan terbesar saat ini adalah: siapa penggantinya, dan apakah penggantinya akan melanjutkan disiplin fiskal yang telah diterapkan Patrick?”

Dewan Komisaris GoTo dilaporkan telah memulai proses pencarian CEO baru, baik dari kandidat internal maupun eksternal. Untuk memastikan kelancaran operasional selama masa transisi, perusahaan telah menunjuk Andre Soelistyo, salah satu pendiri dan mantan CEO GoTo, untuk menjabat sebagai CEO interim.

Kepergian Patrick Walujo meninggalkan tantangan besar bagi penerusnya. Meskipun pondasi profitabilitas telah diletakkan, GoTo masih menghadapi persaingan brutal di dua front utama: ride-hailing dan delivery melawan Grab, serta e-commerce melawan Shopee dan TikTok Shop yang semakin agresif. Pemimpin baru harus mampu menyeimbangkan antara menjaga pertumbuhan pangsa pasar dan mempertahankan margin keuntungan yang baru saja diraih dengan susah payah.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version