Nasional
Gempa m 6,2 guncang melonguane sulawesi utara

Jakarta (usmnews) di kutip dari detiknews Gempa M 6,2 Guncang Melonguane Sulawesi UtaraPada hari **Jumat, 17 Oktober 2025**, pagi hari waktu setempat, wilayah **Melonguane**, yang merupakan bagian dari **Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut)**, diguncang oleh peristiwa gempa bumi berkekuatan **magnitudo (M) 6,2**.
Guncangan yang cukup signifikan ini sontak menjadi perhatian, mengingat posisi geografis Melonguane yang berada di dekat zona aktif tektonik.Menurut data awal yang dirilis oleh **Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)** melalui akun resmi media sosial X mereka, gempa tersebut tercatat terjadi pada pukul **06.03.15 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB)**.
Meskipun dirasakan di wilayah Sulawesi Utara, titik pusat atau **episenter** gempa berada jauh di perairan, dengan koordinat yang terdeteksi pada **9,74 Lintang Utara (LU)** dan **126,31 Bujur Timur (BT)**.Jarak episenter ini dihitung sekitar **639 kilometer di sebelah barat laut Kecamatan Melonguane**.
Jarak yang cukup jauh dari daratan ini mengindikasikan bahwa episenter gempa cenderung berada di Laut Filipina, berdekatan dengan kawasan seperti Kota Butuan di Filipina, yang memang dikenal sebagai salah satu wilayah yang rentan terhadap aktivitas seismik di kawasan Asia Pasifik.

Selain kekuatan dan lokasinya, BMKG juga merilis data penting mengenai **kedalaman hiposenter** gempa, yaitu sebesar **41 kilometer**. Kedalaman yang relatif dangkal hingga menengah ini biasanya berkorelasi dengan potensi energi yang dilepaskan lebih besar dan getaran yang mungkin terasa hingga ke daratan, meskipun pusat gempa jauh.
—### Pembaruan dan Stabilitas DataSejalan dengan praktik standar dalam pelaporan kejadian bencana yang mengutamakan kecepatan, BMKG segera mengumumkan informasi awal ini kepada publik. Namun, dalam rilisnya, BMKG juga memberikan catatan penting atau **disclaimer**.
Lembaga tersebut menjelaskan bahwa data yang disampaikan pada jam-jam awal kejadian ini masih bersifat **sementara** dan mengutamakan kecepatan penyebaran informasi. Oleh karena itu, hasil pengolahan data masih **belum stabil** dan memiliki kemungkinan untuk berubah seiring dengan adanya kelengkapan data tambahan dan analisis yang lebih mendalam dari para ahli seismologi.
### Status Dampak dan Tindak LanjutHingga saat artikel ini dipublikasikan pada pagi hari tersebut, BMKG **belum mengeluarkan pernyataan resmi** mengenai dampak yang ditimbulkan oleh gempa berkekuatan M 6,2 di Melonguane ini. Belum ada laporan terperinci mengenai adanya kerusakan bangunan, korban jiwa, atau potensi bahaya lanjutan seperti tsunami.

Meskipun demikian, mengingat Melonguane dan Kepulauan Talaud seringkali menjadi daerah yang terdampak oleh aktivitas gempa di zona subduksi Laut Filipina, kewaspadaan tinggi tetap diperlukan.
BMKG terus memantau dan mengumpulkan data untuk memastikan stabilitas informasi dan selanjutnya memberikan penilaian resmi mengenai tingkat keparahan getaran (skala MMI) yang dirasakan di berbagai wilayah serta potensi risiko lanjutan.
Informasi ini merupakan bagian dari upaya BMKG untuk menjaga masyarakat tetap terinformasi dan waspada terhadap potensi bencana alam yang mungkin terjadi di wilayah Indonesia, khususnya yang berada di zona rawan gempa.
Kejadian ini menambah daftar gempa bumi yang terjadi di kawasan Sulawesi Utara dan sekitarnya, menyoroti pentingnya kesiapsiagaan masyarakat di daerah tersebut.