Nasional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Dini Hari, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami

Maluku (usmnews) – dikutip dari MalukuTerkini Wilayah Kepulauan Tanimbar, yang terletak di Provinsi Maluku, kembali mengalami guncangan seismik. Sebuah gempa bumi tektonik dengan kekuatan yang terukur pada magnitudo (M) 5,2 tercatat melanda kawasan tersebut pada Selasa, 11 November. Peristiwa ini menambah daftar aktivitas seismik yang terjadi di wilayah tersebut baru-baru ini.
Informasi ini secara resmi dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sebagai otoritas utama pemantauan bencana alam di Indonesia. Melalui rilis yang dipublikasikan di laman resminya, BMKG mencatat bahwa gempa tersebut terjadi pada waktu dini hari. Getaran terdeteksi oleh instrumen BMKG tepat sekitar pukul 02.14 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Di tengah kekhawatiran yang mungkin timbul akibat guncangan tersebut, BMKG segera mengeluarkan pernyataan krusial. Lembaga tersebut dengan tegas menyatakan bahwa gempa M 5,2 ini tidak memiliki potensi untuk memicu gelombang tsunami. Pernyataan “tidak berpotensi tsunami” ini memberikan kelegaan, terutama bagi masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir.
BMKG kemudian memaparkan rincian teknis dari analisisnya. Pusat gempa, atau episentrum, diketahui berlokasi di laut. Jaraknya teridentifikasi sejauh 213 kilometer (km) dari Kepulauan Tanimbar, dengan arah barat laut dari gugus kepulauan tersebut. Sebagai konteks geografis, kawasan episentrum ini berada di area yang diapit oleh dua perairan besar, yakni Laut Banda dan Laut Arafura.

Secara lebih presisi, koordinat gempa ini ditetapkan pada titik 6.41 Lintang Selatan (LS) dan 130.18 Bujur Timur (BT). Salah satu faktor kunci mengapa gempa ini tidak berpotensi tsunami adalah kedalamannya. BMKG mencatat hiposentrum atau kedalaman pusat gempa berada pada 191 km dari dasar laut. Gempa ini tergolong sebagai gempa dalam (deep-focus earthquake), yang pergerakannya di kedalaman tersebut umumnya tidak cukup untuk mendislokasi volume air laut dalam jumlah besar yang dapat menyebabkan tsunami.
Peristiwa gempa ini bukanlah yang pertama kali mengguncang Tanimbar dalam beberapa minggu terakhir. BMKG juga merujuk pada catatan gempa sebelumnya yang terjadi pada Selasa, 28 Oktober. Saat itu, gempa yang terjadi memiliki kekuatan yang jauh lebih signifikan, yakni mencapai magnitudo (M) 6,8. Gempa kuat tersebut terjadi pada malam hari, sekitar pukul 21.40 WIB.
Mirip dengan kejadian terbaru, gempa M 6,8 itu juga berlokasi di laut, berjarak 183 km ke arah barat laut dari Kepulauan Tanimbar, dengan episentrum di 6.81 Lintang Selatan dan 130.13 Bujur Timur. Gempa tersebut juga tergolong gempa dalam, dengan kedalaman 185 kilometer. Karena karakteristik kedalamannya yang serupa, BMKG saat itu juga mengonfirmasi bahwa gempa M 6,8 tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.







