Business
Garuda Siapkan Layanan Premium Pasca Suntikan Modal Rp23,67 T
Jakarta (usmnews) – Dikutip CNN Indonesia Garuda Indonesia (Persero) Tbk memulai babak baru dalam upaya pemulihan dan peningkatan kualitas layanan setelah menerima suntikan modal segar senilai Rp23,67 triliun. Dana vital ini disuntikkan oleh PT Danantara Asset Management (Persero), sebuah langkah strategis yang didasarkan pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu, 12 November 2025. Suntikan modal ini dilakukan melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menegaskan bahwa injeksi dana sebesar Rp23,67 triliun ini bukanlah sekadar bantuan finansial biasa, melainkan sebuah komitmen mendalam untuk melaksanakan transformasi menyeluruh di tubuh maskapai penerbangan nasional tersebut. Proses transformasi ini direncanakan berlangsung secara bertahap, mencakup restrukturisasi operasional, layanan, hingga model bisnis.
Fokus utama dan pertama dari perbaikan ini adalah menyehatkan kembali aset-aset produksi Garuda. Sejumlah besar armada pesawat yang sebelumnya terpaksa grounded atau tidak beroperasi kini telah dimasukkan ke bengkel dan menjalani proses pemeliharaan. Tujuannya adalah untuk mengembalikan seluruh pesawat tersebut ke kondisi optimal agar dapat berfungsi penuh sebagai alat produksi, yang merupakan kunci untuk memulihkan kinerja maskapai.
Di samping penyehatan armada, penumpang akan segera merasakan sejumlah pembaruan layanan yang signifikan. Salah satu yang paling dinantikan adalah perbaikan menyeluruh pada sistem hiburan dalam pesawat atau Inflight Entertainment (IFE). Sistem ini dikabarkan tidak pernah diperbarui secara mayor sejak tahun 2018. Dalam beberapa minggu ke depan, Garuda berjanji akan melakukan upgrade besar-besaran, termasuk penambahan koleksi film-film baru dan berbagai konten hiburan lainnya. Lebih lanjut, layanan konektivitas juga akan dipulihkan. Layanan Wi-Fi yang sempat mati atau non-aktif di sejumlah pesawat akan diaktifkan kembali, memungkinkan penumpang untuk tetap produktif dan terhubung selama perjalanan udara.
Peningkatan fasilitas layanan juga akan meluas ke area darat, mencakup peremajaan lounge bandara, pembaruan check-in counter, hingga peningkatan kualitas pada layanan premium check-in. Kualitas makanan dan minuman yang disajikan di pesawat juga menjadi bagian dari upaya transformasi ini, dengan target peningkatan standar yang bertujuan untuk memberikan pengalaman terbang yang lebih baik dan positif bagi semua penumpang. Dony Oskaria optimis bahwa perbaikan layanan ini akan segera terasa oleh publik, yang akan membantu membangun citra positif maskapai secara instan.
Secara finansial, dana yang disuntikkan berasal dari setoran modal tunai sebesar Rp17,02 triliun dan konversi utang pemegang saham senilai Rp6,65 triliun. Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny Kairupan, menjelaskan bahwa alokasi dana tersebut dibagi untuk dua entitas. Sekitar 37 persen, atau setara Rp8,7 triliun, dialokasikan sebagai modal kerja untuk Garuda, terutama untuk kebutuhan pemeliharaan armada. Sementara porsi mayoritas, yakni 63 persen atau Rp14,9 triliun, akan digunakan untuk operasional anak perusahaan, Citilink, termasuk pelunasan kewajiban bahan bakar kepada Pertamina.
Penerbitan lebih dari 315 miliar saham Seri D dengan harga pelaksanaan Rp75 per lembar melalui aksi korporasi ini tidak hanya memperkuat permodalan perusahaan tetapi juga memastikan bahwa saham Garuda tetap tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan transformasi yang bersifat menyeluruh—mencakup layanan, budaya kerja, dan peninjauan model bisnis agar pendanaan tidak habis tanpa perbaikan berkelanjutan—pihak manajemen menargetkan hasil kinerja keuangan yang positif akan mulai terlihat pada kuartal III tahun 2026. Selain Garuda, Danantara juga berencana melakukan proses penyehatan serupa terhadap BUMN lain dalam portofolio mereka, seperti Krakatau Steel, menandakan adanya pendekatan yang terpadu dalam menyehatkan perusahaan-perusahaan milik negara.