Sports
Filosofi Sang Singa: Spalletti Tuntut Totalitas Juventus Usai Bungkam Udinese

Semarang (usmnews) – Dikutip dari detiksport Luciano Spalletti memberikan apresiasi tinggi sekaligus pesan filosofis yang tajam kepada skuad Juventus pasca-kemenangan meyakinkan mereka atas Udinese. Dalam pertandingan babak 16 besar Coppa Italia yang berlangsung di Allianz Stadium pada Rabu dini hari, 3 Desember 2025, Bianconeri sukses mengamankan tiket ke perempat final dengan skor akhir 2-0. Namun, di balik kemenangan tersebut, sorotan utama tertuju pada mentalitas baja yang ditanamkan Spalletti kepada anak asuhnya. Kemenangan Si Nyonya Tua dipastikan melalui dua momen krusial, yakni gol bunuh diri dari Matteo Palma serta eksekusi penalti yang dingin dari Manuel Locatelli. Meski demikian, bagi Spalletti, skor hanyalah hasil akhir; proses dan sikap di lapanganlah yang menjadi esensi utama. Dalam wawancaranya dengan Italia 1 seusai laga, pelatih kawakan tersebut menekankan pentingnya bermain tanpa kompromi. Ia menggunakan analogi dunia hewan yang sangat kuat untuk menggambarkan standar performa yang ia harapkan.”Singa sejati mengerahkan seluruh kekuatannya, bahkan melawan tikus,” tegas Spalletti. Metafora ini bukan sekadar retorika, melainkan sebuah tuntutan agar Juventus tidak pernah memandang remeh lawan, siapa pun itu. Spalletti ingin menegaskan bahwa tim besar (“singa”) harus selalu tampil dengan intensitas penuh, kegarangan, dan kekejaman taktis, bahkan ketika menghadapi lawan yang di atas kertas lebih lemah (“tikus”).
Mentalitas untuk tidak menahan diri inilah yang dianggapnya sebagai kunci untuk mengembalikan kejayaan Juventus. Secara teknis, Spalletti menilai pasukannya telah bermain dengan struktur yang solid. Ia memuji keseimbangan tim dalam menyerang dan bertahan, serta kemampuan para pemain dalam menciptakan peluang-peluang berbahaya (big chances). “Kami bermain cukup baik dan melakukan segalanya dengan benar. Keseimbangan tim terjaga dan kami mampu mengonversi situasi menjadi ancaman nyata,” ujarnya. Kendati demikian, sebagai pelatih yang perfeksionis, Spalletti tetap memberikan catatan evaluasi. Ia mengingatkan bahwa masih ada momen-momen tertentu di mana tim seharusnya bisa mengambil keputusan yang lebih baik atau menangani situasi dengan lebih tenang, mengingat kualitas individu yang dimiliki skuad Juventus.

Ia menuntut pasukannya untuk lebih “kejam” dalam memanfaatkan momentum dan tidak membiarkan lawan memiliki kesempatan bernapas sedikitpun. Dengan hasil positif ini, langkah Juventus di kompetisi Coppa Italia terus berlanjut.Mereka kini bersiap menatap babak perempat final dengan penuh percaya diri. Bianconeri tinggal menunggu calon lawan mereka selanjutnya, yang akan ditentukan dari pemenang duel sengit antara Atalanta melawan Genoa. Pesan Spalletti sudah jelas: siapa pun lawannya nanti, sang singa Turin siap menerkam dengan kekuatan penuh.






