Connect with us

Entertainment

Erina Gudono, Menantu Presiden Joko Widodo, Dikecam Soal Beasiswa di University of Pennsylvania

Published

on

Erina Gudono, Menantu Presiden Joko Widodo, Dikecam Soal Beasiswa di University of Pennsylvania

(usmnews) – Erina Gudono, menantu Presiden Joko Widodo, menjadi perbincangan internasional setelah mendapat sorotan dari media asing, The Daily Pennsylvania. Artikel yang dipublikasikan oleh media kampus University of Pennsylvania tersebut mengkritisi penerimaan beasiswa Erina, yang memicu perdebatan di kalangan masyarakat Indonesia dan media sosial.

Dalam artikel berjudul “Indonesians Urge Penn to Revoke Scholarship Granted to Daughter-In-Law of Country’s President” (Warga Indonesia Desak Penn Cabut Beasiswa Menantu Presiden), disebutkan bahwa istri dari Kaesang Pangarep ini mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di program Master of Science di Fakultas Social Policy and Practice (SP2) University of Pennsylvania. Pemberian beasiswa tersebut diumumkan Erina pada 28 Juli 2024 melalui media sosial.

Namun, tak lama setelah pengumuman tersebut, sejumlah warganet dan pihak lainnya mulai mempertanyakan kelayakan Erina dalam menerima beasiswa tersebut. Kritik utama yang muncul adalah mengenai latar belakangnya sebagai menantu seorang presiden, yang menurut beberapa pihak, dianggap sebagai bentuk privilese yang tidak sepatutnya diberikan kepada seseorang dalam posisi tersebut. Artikel The Daily Pennsylvania menyebut bahwa beberapa orang Indonesia telah menggunakan media sosial untuk menyuarakan kekhawatiran mereka, dengan tuduhan bahwa status sosial Erina membuatnya tidak pantas menerima beasiswa tersebut.

Pada 17 September 2024, akun X @dailypenn mencuit tentang artikel tersebut dengan kalimat yang menyoroti reaksi keras dari warganet. “Erina Gudono, menantu Presiden Indonesia Joko Widodo, menghadapi reaksi keras atas beasiswa yang diterimanya di School of Social Policy & Practice Universitas Penn,” bunyi cuitan tersebut. “Para kritikus berpendapat bahwa latar belakangnya yang istimewa membuatnya tidak layak menerima beasiswa tersebut,” lanjutnya.

Viralnya pemberitaan ini di media sosial membuat sejumlah figur publik turut bersuara, salah satunya adalah ahli saraf Tifauzia Tyassuma, yang dikenal sebagai dokter Tifa. Dalam tanggapannya, dokter Tifa memberikan kritik pedas terkait situasi ini. “Memalukan sampai dibahas di Koran Kampus UPenn,” tulisnya dalam unggahan yang dikutip pada 24 September 2024. Kritik tersebut diikuti oleh banyak komentar dari warganet yang mendukung pandangannya.

Di kolom komentar, sejumlah pengguna media sosial menunjukkan kekecewaan mereka. “Malu udah nggak ada di kamusnya deh dok,” tulis seorang warganet. “Dia nggak malu, kita yang malu,” timpal warganet lain, sementara beberapa lainnya berspekulasi bahwa sejak menjadi bagian dari keluarga Presiden, sikap Erina berubah.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak University of Pennsylvania terkait apakah beasiswa Erina akan ditinjau ulang atau tidak. Sementara itu, Erina sendiri tampaknya memilih untuk menahan diri dari sorotan publik, dengan menghentikan aktivitas di media sosial setelah polemik ini merebak.

Kontroversi ini mencerminkan bagaimana isu keadilan dan transparansi dalam pemberian beasiswa, terutama kepada individu yang memiliki posisi istimewa, dapat menjadi perhatian serius di masyarakat.

Dikutip dari laman suara.com

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *