Connect with us

Sports

Duel Bintang Tak Seimbang: Ketika Liverpool yang Rapuh Bertemu Real Madrid yang Sempurna

Published

on

Semarang (usmnews) – dikutip dari detik.com Liverpool bersiap menghadapi salah satu malam terberat mereka di kancah Eropa musim 2025/26 ini. Setelah berjuang keras dan menampilkan performa yang sangat mengecewakan di kompetisi domestik, Liga Premier, ujian sesungguhnya kini hadir di Liga Champions. Lawan mereka adalah Real Madrid, sebuah tim yang sedang berada di puncak performa dan datang ke Anfield dengan rekor sempurna: sembilan poin maksimal dari tiga pertandingan fase grup.

Musim ini berjalan tidak sesuai rencana bagi “The Reds” di bawah arahan pelatih baru, Arne Slot. Performa mereka di liga domestik sangat tidak stabil. Meskipun kemenangan penting baru-baru ini melawan Aston Villa memberikan sedikit kelegaan dengan memutus rentetan kekalahan beruntun yang mengkhawatirkan di Liga Primer, stabilitas permainan yang dibutuhkan sebuah tim papan atas masih jauh dari harapan. “Brigade Merah” terlihat rapuh dan kesulitan menemukan konsistensi, terutama dalam hal penyelesaian akhir dan mencetak gol.

Beban berat kini berada di pundak Mohamed Salah. Bintang asal Mesir itu, yang biasanya menjadi jaminan gol dan harapan terbesar tim, belum mampu mereplikasi performa eksplosif yang ia tunjukkan musim lalu. Tanpa kontribusi maksimal Salah, lini serang Liverpool terasa tumpul dan kurang mengancam.

Di Liga Premier, posisi mereka yang terdampar di peringkat ke-10 jelas bukan cerminan ambisi klub. Situasi di Liga Champions sebenarnya sedikit lebih baik, di mana mereka telah mengumpulkan 6 poin dari 3 pertandingan. Namun, perjalanan mereka di Eropa juga diwarnai kerikil. Setelah menelan kekalahan mengejutkan dari Galatasaray, mereka memang berhasil bangkit dengan kemenangan telak atas Eintracht Frankfurt. Kemenangan itu penting untuk moril, tetapi menghadapi Real Madrid adalah level tantangan yang sama sekali berbeda. Wajar jika para pendukung di Merseyside merasa sangat cemas melihat inkonsistensi tim kesayangan mereka.

Di sudut seberang, Real Madrid di bawah asuhan manajer Xabi Alonso tampil begitu superior dan menakutkan. “The White Vultures” (Julukan ‘Si Burung Nazar Putih’) tidak hanya menyapu bersih tiga laga awal Liga Champions dengan kemenangan, tetapi juga mendominasi penuh di La Liga. Saat ini, mereka kokoh di puncak klasemen domestik, berhasil menciptakan selisih lima poin yang nyaman dari rival abadi mereka, Barcelona.

Kekuatan utama mereka dimotori oleh Kylian Mbappe. Bintang fenomenal asal Prancis itu terus menjadi inspirasi utama dalam skema permainan tim Kerajaan Spanyol. Mbappe menunjukkan performa mencetak gol yang sangat stabil dan kemampuannya yang luar biasa mematikan dalam memimpin serangan balik yang cepat dan mengancam pertahanan lawan.

Statistik terbaru semakin memperjelas perbedaan momentum kedua tim. Sejak kekalahan terakhir mereka dari rival sekota, Atletico Madrid, pada bulan September, Real Madrid telah tancap gas tanpa henti, memenangkan enam pertandingan berturut-turut di semua kompetisi. Sebaliknya, Liverpool berada dalam tren negatif yang sangat parah. Tim asuhan Arne Slot tercatat telah menelan enam kekalahan hanya dalam delapan pertandingan terakhir mereka.

Dengan kondisi yang sangat timpang ini, atmosfer magis Anfield, yang seringkali menjadi senjata kedua belas Liverpool dan menakutkan bagi lawan, mungkin tidak akan cukup untuk menjamin hasil positif bagi tuan rumah, tidak seperti yang mungkin mereka raih di musim-musim sebelumnya.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *