Tech

Dua Wajah dari Satu DNA: Mengupas Sharp Aquos R10 dan Sense10

Published

on

Semarang (usmnews) – Dikutip dari inet.detik.com Sharp kembali menggebrak pasar smartphone Indonesia dengan strategi menarik, yakni meluncurkan dua perangkat sekaligus, Sharp Aquos R10 dan Sharp Aquos Sense10. Kedua ponsel ini hadir dengan filosofi desain yang “serupa tapi tak sama”, mengusung estetika minimalis hasil kolaborasi dengan desainer ternama Jepang, Kazushige Miyake (Miyake Design). Keduanya menampilkan bodi dengan tepian datar (flat edges) dan modul kamera yang bersih, memberikan kesan elegan dan kokoh saat digenggam. Namun, di balik kemiripan fisik tersebut, keduanya memiliki jeroan dan target pasar yang sangat berbeda. Sharp Aquos R10: Sang Flagship Penantang Batas, sebagai varian tertinggi, Aquos R10 diposisikan untuk pengguna yang menginginkan performa visual dan fotografi tanpa kompromi. Ponsel ini dibekali layar Pro IGZO OLED 6,5 inci yang menakjubkan, dengan kemampuan variable refresh rate dari 1Hz hingga 240Hz dan kecerahan puncak mencapai 3.000 nits, menjadikannya salah satu layar paling responsif dan terang di kelasnya. Di sektor performa, R10 ditenagai oleh chipset Snapdragon 7+ Gen 3 yang dipadukan dengan RAM 12GB, menjamin kelancaran multitasking berat.

Nilai jual utamanya tetap pada sektor kamera yang bekerja sama dengan Leica. Dengan sensor utama berukuran besar (1/1.55 inci), R10 mampu menghasilkan foto dengan dynamic range luas dan karakter warna khas Leica yang natural. Durabilitasnya pun tak main-main dengan perlindungan Gorilla Glass Victus 2 dan sertifikasi tahan air serta debu yang lengkap. Sharp Aquos Sense10: Si Mungil yang Tahan Banting. Berbeda dengan kakaknya, Aquos Sense10 menyasar segmen menengah dengan fokus pada ketahanan dan kenyamanan penggunaan sehari-hari. Ponsel ini lebih ringkas dengan layar 6,1 inci, namun tetap membawa teknologi mewah Pro IGZO OLED 240Hz yang sama—fitur yang sangat jarang ditemukan di kelas mid-range. Keunggulan utama Sense10 terletak pada ketangguhannya. Ponsel ini telah lolos uji standar militer (MIL-STD-810H), membuatnya tahan terhadap benturan dan suhu ekstrem, selain juga tahan air (IP68).

Sharp Aquos R10. Image: HWZ.

Ditenagai oleh Snapdragon 7s Gen 3, Sense10 menawarkan efisiensi daya luar biasa. Kombinasi layar hemat daya IGZO dan baterai 5.000 mAh memungkinkan ponsel ini bertahan hingga dua hari penggunaan, sebuah daya tarik besar bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Serupa Namun Berbeda KastaInti dari ulasan tersebut adalah bagaimana Sharp berhasil menghadirkan konsistensi desain premium pada dua segmen harga berbeda. Jika Aquos R10 (sekitar Rp 10,9 juta) adalah tentang kemewahan visual dan fotografi profesional, maka Aquos Sense10 (sekitar Rp 6,7 juta) adalah tentang ketangguhan fisik dan daya tahan baterai dalam balutan desain yang compact dan penuh warna. Keduanya menawarkan build quality khas Jepang yang solid, namun konsumen tinggal memilih: butuh performa monster atau ketahanan ekstra?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version