USM News
Dosen FTIK Universitas Semarang Buka Pelatihan Animasi 3D dengan Aplikasi Blender di SMK NU 1 Kendal

SEMARANG (usmnews) – Tiga dosen dari Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang (USM) menggelar pelatihan animasi tiga dimensi (3D) menggunakan aplikasi Blender tingkat pemula di SMK NU 1 Kendal pada Rabu, 15 Mei 2024. Ketiga dosen tersebut adalah Nurtriana Hidayati, S.Kom, M.Kom, Badroe Zaman, S.Kom., M.Kom, dan Titis Handayani, S.Kom., M.Cs.
Pelatihan ini diikuti oleh 22 siswa dari Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) SMK NU 1 Kendal. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan bekal kepada siswa terkait desain animasi 3D, khususnya yang menggunakan aplikasi Blender, yang belum menjadi muatan pembelajaran di SMK NU 1 Kendal.
Menurut Titis Handayani, desain animasi 3D bukan lagi hal yang asing di kalangan masyarakat saat ini. Ada beberapa aplikasi 3D yang bersifat open source yang dapat dimanfaatkan, dan para animator dapat dibentuk sejak dini untuk menumbuhkan calon industri kreatif di bidang animasi tiga dimensi.
“Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan calon animator adalah melalui pelatihan di sekolah, yang dalam hal ini kami terapkan di SMK NU 1 Kendal pada jurusan RPL. Kami mengajarkan siswa untuk membangun gambar atau animasi 3D menggunakan aplikasi Blender,” ungkap Titis Handayani.
Pelatihan dilaksanakan di laboratorium komputer SMK NU 1 Kendal, sehingga siswa dapat langsung berlatih membuat animasi 3D menggunakan aplikasi Blender. Tahapan pelatihan meliputi registrasi, pelatihan, dan evaluasi.
Pada tahap registrasi, peserta mengisi daftar hadir dan pre-test melalui google form untuk menilai pemahaman awal siswa tentang animasi 3D dan aplikasi Blender. Kemudian, pada tahap pelatihan, pemateri menjelaskan tentang animasi dan aplikasi Blender, diikuti dengan praktek langsung oleh siswa. Mahasiswa sistem informasi juga turut membantu dalam sesi ini.
Sesi terakhir adalah evaluasi, di mana peserta mempresentasikan hasil praktek mereka dan dinilai desainnya. Siswa yang mampu membuat desain terbaik mendapat reward dari tim pengabdian. Selain itu, peserta juga diminta untuk mengisi post-test sebagai feedback terhadap pelatihan yang telah mereka terima.