Education

Diklatsar KSR PMI Perguruan Tinggi Resmi Dibuka

Published

on

SEMARANG- Pendidikan dan Latihan Dasar Gabungan (Diklatsargab) Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) dari enam perguruan tinggi resmi dibuka di Kampus UNIKA Soegijapranata Semarang pada Sabtu, 8 Februari 2025.

Keenam perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Semarang (USM), UPGRIS, Unwahas, Unissula, STIE Bank BPD Jateng, dan UNIKA Soegijapranata.

Acara yang dihadiri oleh berbagai tamu undangan ini dibuka oleh kepala markas PMI Kota Semarang dr. Anna Kartika Yuli Astuti.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Pusat Kegiatan Mahasiswa dan Alumni UNIKA Soegijapranata Y. B. Dwi Setianto, S.T., M.Cs.

Menurut Dwi Setianto bahwa Diklat gabungan enam perguruan tinggi ini merupakan ajang peningkatan kompetensi para peserta karena relawan dengan kompetensi yang baik mampu menyelamatkan banyak orang ketika bertugas. Materi harus dicermati dengan detail karena setiap detail kompetensi menjadi rangkaian kunci pertolongan dan penyelamatan.

Sementara kepala markas PMI dr Anna Kartika Yuli Astuti menekankan pentingnya peran KSR PMI dalam kegiatan kemanusiaan dan berharap peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan diri.

“Melalui Diklatsargab ini para mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa KSR akan mendapatkan materi sesuai dengan kurikulum 120 jam baik teori maupun praktek sehingga para relawan akan mendapat bekal guna menjajakan tugas kemanusiaan,” ungkap dr. Anna.

Materi yang disampaikan pada hari pertama mencakup berbagai topik penting, termasuk Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, Lambang Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, Hukum perikemanusiaan International, dan Safer Acces.

Selain itu, peserta juga mendapatkan pemahaman tentang Code of Conduct, Organisasi PMI dan peran KSR dalam organisasi, termasuk hak, kewajiban, pengembangan, dan pelayanan dalam organisasi.

Menurut narasumber yang juga Pembina KSR USM Saiful Hadi S.T., M.Kom bahwa Diklatsargab ini dapat memberikan wawasan dan pengalaman berharga kepada para peserta.

“Melalui Diklatsar ini, diharapkan peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang berguna dalam menjalankan tugas kemanusiaan. Semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi semua yang terlibat,” ungkap Saiful.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa untuk menjadi relawan yang siap diterjunkan di lokasi bencana diperlukan bekal yang cukup dan relawan harus memiliki kompetensi dan harus mengikuti program spesialisasi agar tugas kemanusiaan bisa berjalan dengan baik.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version