Connect with us

Lifestyle

Di Balik Semangkuk Bakso: Mengapa Rasanya Juara Saat Hujan?

Published

on

Semarang (usmnews) – Dikutip dari detikcom Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa saat langit mendung dan hujan mulai turun, bayangan semangkuk bakso hangat dengan kuah mengepul langsung muncul di kepala? Fenomena ini bukan sekadar kebetulan atau sugesti belaka. Menurut artikel yang dilansir dari detikHealth, ada penjelasan ilmiah dan psikologis yang valid mengapa lidah kita mendadak “menagih” sajian berkuah panas ini saat cuaca dingin. Berikut adalah uraian lengkap mengenai alasan di balik kenikmatan bakso yang meningkat drastis di musim hujan:

1. Respon Biologis: Tubuh Mencari Kehangatan (Termoregulasi)Alasan paling mendasar bersifat fisiologis. Saat hujan turun, suhu lingkungan menurun dan udara menjadi lebih lembap. Tubuh manusia secara alami memiliki mekanisme homeostasis, yaitu upaya untuk mempertahankan suhu internal agar tetap stabil dan hangat.Efek Termal: Mengonsumsi kuah kaldu panas memberikan transfer panas internal secara instan. Relaksasi Otot: Kehangatan yang menjalar dari kerongkongan ke perut membantu meredakan ketegangan otot yang mungkin terjadi akibat udara dingin, menciptakan sensasi rileks yang nyaman.

2. Psikologi “Comfort Food” dan Nostalgia, bakso sering dikategorikan sebagai comfort food (makanan yang memberikan kenyamanan emosional). Hujan sering kali membawa suasana sendu atau gloomy. Di sinilah bakso berperan lebih dari sekadar makanan:Memori Masa Kecil: Bagi banyak orang Indonesia, bakso lekat dengan kenangan masa kecil—makan bersama keluarga atau berteduh sambil menyantap bakso.Rasa Aman: Aroma uap kuah panas memicu otak untuk mengingat perasaan aman, suasana “rumah”, dan kebersamaan. Saat cuaca buruk, alam bawah sadar kita mencari perasaan aman tersebut melalui makanan.

3. Stimulasi Indra Penciuman yang Lebih Kuat. Tahukah Anda bahwa kelembapan udara mempengaruhi indra penciuman? Saat hujan, partikel aroma di udara bergerak lebih lambat dan “terperangkap” oleh kelembapan, membuat aroma menjadi lebih intens. Uap Umami: Uap panas dari kuah bakso membawa senyawa aromatik yang gurih (umami).Kombinasi Aroma: Saat uap ini terhirup, ia langsung menstimulasi reseptor di hidung dan mengirim sinyal “enak” ke otak bahkan sebelum Anda mencicipinya. Inilah yang membuat nafsu makan melonjak tajam saat mencium aroma bakso di tengah hujan.

4. Aspek Gizi dan Energi, Secara nutrisi, tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk menghangatkan diri di cuaca dingin. Bakso sapi mengandung protein dan lemak yang merupakan sumber energi. Rasa gurih dan hangat memberi sinyal pada tubuh bahwa asupan ini mampu mengembalikan stamina dan kenyamanan yang hilang akibat suhu dingin. Namun, Ahli Gizi juga mengingatkan untuk tetap bijak. Meskipun nikmat, perhatikan asupan natrium (garam/micin) dan kalori. Menikmati bakso saat hujan sangat dianjurkan untuk kesehatan mental dan fisik, asalkan porsinya tetap seimbang.KesimpulanJadi, keinginan makan bakso saat hujan adalah respon kompleks dari tubuh yang kedinginan, otak yang mencari kenyamanan, dan hidung yang tergoda aroma kuat. Bakso bukan sekadar pengisi perut, melainkan “selimut” hangat dari dalam tubuh yang menenangkan jiwa saat cuaca tak bersahabat.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *