Tech
Demi Siri Cerdas, Apple Siap Bayar Google Rp 16,7 Triliun per Tahun untuk AI Gemini
Semarang (usmnews) – Apple dilaporkan berada di ambang penyelesaian sebuah kesepakatan teknologi bernilai miliaran dolar dengan rival utamanya, Google. Fokus utama dari negosiasi ini adalah rencana Apple untuk mendapatkan lisensi penggunaan model kecerdasan buatan (AI) canggih milik Google, yaitu Gemini. Teknologi AI ini rencananya akan diintegrasikan untuk memperkuat dan memperbarui asisten digital Apple yang ikonik, Siri.
Menurut laporan terbaru dari Bloomberg, kesepakatan ini memiliki nilai finansial yang sangat besar. Apple disebut bersedia membayar sekitar 1 miliar dolar AS (setara dengan Rp 16,7 triliun) per tahun kepada Google untuk mendapatkan akses ke teknologi AI tersebut.
Kolaborasi ini dipandang sebagai bagian krusial dari strategi Apple untuk meluncurkan versi Siri yang jauh lebih cerdas dan mumpuni. Peluncuran Siri generasi baru ini diperkirakan akan terjadi pada musim semi tahun 2026, atau dalam rentang waktu antara bulan Maret hingga Juni tahun tersebut. Dalam prosesnya, Apple dilaporkan telah mengevaluasi beberapa penyedia teknologi AI generatif lainnya, termasuk melakukan penjajakan dengan perusahaan rintisan terkemuka, Anthropic, sebelum akhirnya memfokuskan negosiasi dengan Google.
Salah satu alasan utama di balik langkah ini adalah perbedaan kapabilitas teknis yang signifikan antara model AI Google dan model yang dikembangkan Apple secara internal. Dalam kerja sama ini, Apple akan memanfaatkan model Gemini dengan parameter 1,2 triliun.
Angka ini jauh melampaui model AI internal Apple saat ini. Sebagai perbandingan, model cloud internal yang dimiliki Apple hanya memiliki 150 miliar parameter. Sementara itu, model AI lokal yang dirancang untuk berjalan di dalam perangkat (on-device) demi efisiensi daya, bahkan jauh lebih kecil, yakni hanya 3 miliar parameter.
Dalam dunia AI, parameter berfungsi sebagai ukuran kompleksitas dan kecanggihan model. Semakin besar jumlahnya, semakin canggih kemampuan model tersebut dalam memahami konteks yang rumit, menjawab perintah yang kompleks, dan menghasilkan respons yang terdengar alami. Dengan peningkatan drastis ini, Siri generasi berikutnya diharapkan mampu berinteraksi secara lebih cerdas dan intuitif, serta mampu menyesuaikan responsnya berdasarkan kebiasaan pengguna.
Upaya Apple untuk mencari mitra AI eksternal ini dijalankan melalui sebuah proyek internal yang diberi nama sandi “Glenwood”. Proyek ini diawasi langsung oleh Mike Rockwell, seorang eksekutif kunci di Apple yang sebelumnya sukses memimpin pengembangan perangkat mixed reality Apple Vision Pro.
Dirangkum dari 9to5mac, langkah ini juga menandakan adanya perubahan strategi yang fundamental bagi Apple. Perusahaan yang dikenal sangat bergantung pada pengembangan teknologi internal (in-house) ini kini memilih untuk bermitra dengan pesaing langsungnya. Keputusan ini diambil demi memastikan Siri mampu bersaing secara efektif di era baru asisten digital modern, melawan kompetitor tangguh seperti ChatGPT, Gemini (versi mandiri), dan Copilot milik Microsoft.
Jika kesepakatan ini benar-benar rampung, kolaborasi Siri-Gemini ini akan tercatat sebagai salah satu kolaborasi teknologi terbesar antara Apple dan Google sejak kesepakatan awal yang mengintegrasikan Google Search sebagai mesin pencari utama di iPhone.