Lifestyle
Dampak Buruk Kebiasaan Menonton Maraton bagi Kesehatan

Jakarta (usmnews) – Menonton film atau serial drama secara maraton kini semakin mudah dengan akses platform digital. Hal ini membuat banyak orang kesulitan berhenti menonton. Mereka sering tergoda dengan godaan “satu episode lagi” atau “beberapa menit lagi”. Akhirnya, mereka terus menonton tanpa sadar telah menghabiskan banyak waktu.
Tayangan yang disusun dengan cliffhanger atau kejutan di akhir episode mendorong penonton untuk menonton lebih lanjut. Keinginan untuk segera mengetahui kelanjutan cerita membuat mereka enggan menunggu. Proses ini meningkatkan produksi dopamin yang membuat penonton merasa senang. Hormon ini memperkuat kebiasaan menonton yang berulang.
Banyak orang menonton maraton untuk melarikan diri dari stres, kebosanan, atau emosi negatif lainnya. Beberapa juga melakukannya karena pengaruh teman sebaya atau untuk validasi sosial. Menonton dengan cara ini bisa menjadi bentuk kecanduan jangka pendek yang mengganggu kehidupan pribadi dan sosial.
Kebiasaan begadang akibat menonton maraton bisa mengganggu pola tidur seseorang. Akibatnya, mereka menjadi lelah dan kesulitan berkonsentrasi. Hal ini juga dapat menyebabkan gangguan suasana hati, kecelakaan, atau kinerja yang buruk. Selain itu, kebiasaan ini meningkatkan risiko gangguan fisik seperti obesitas dan penyakit jantung.
Menonton maraton menyita waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk berolahraga atau tidur. Kebiasaan ini juga bisa memicu masalah dalam hubungan sosial, serta meningkatkan risiko isolasi sosial. Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan bisa muncul akibat kebiasaan menonton berlebihan.