Lifestyle
Daftar Rekor Dunia 2025: Dari Hotel Tertinggi Dubai hingga Jembatan Ekstrem di Asia

Semarang(Usmnews)– Dikutip dari cnnindonesia.com Laporan terbaru dari dunia pariwisata global pada tahun 2025 menyajikan gambaran yang kontras: di satu sisi terdapat lonjakan angka kunjungan yang fantastis, namun di sisi lain muncul tantangan serius terkait keberlanjutan dan etika pelancong.
Bangkok: Raja Destinasi dan Dilema “Overtourism”Ibu kota Thailand, Bangkok, kembali mengukuhkan posisinya sebagai raja pariwisata dunia. Berdasarkan Top 100 City Destinations Index yang dirilis oleh Euromonitor International, Bangkok menduduki peringkat teratas sebagai kota yang paling banyak dikunjungi di dunia. Proyeksi kedatangan internasional ke kota ini pada tahun 2025 diperkirakan mencapai angka yang mencengangkan, yakni 30,3 juta pengunjung. Penilaian indeks ini tidak hanya berdasarkan jumlah pengunjung semata, melainkan mencakup berbagai indikator krusial seperti kinerja ekonomi, keberlanjutan pariwisata, hingga aspek kesehatan dan keselamatan.

Secara lebih luas, kawasan Asia Pasifik sedang menikmati masa keemasannya dengan pertumbuhan pariwisata mencapai 10 persen secara tahunan. Namun, popularitas yang meledak ini membawa pedang bermata dua. Di balik keuntungan ekonomi yang masif, destinasi-destinasi populer di Asia kini menghadapi gelombang perilaku turis yang buruk (unruly tourists). Banyak pengelola destinasi wisata yang kini kewalahan menertibkan wisatawan yang tidak menghormati norma lokal, memicu perdebatan baru mengenai kualitas versus kuantitas dalam industri pariwisata.
Paris: Pesona Abadi yang Kian Eksklusif Sementara Bangkok merajai dari sisi jumlah pengunjung, Paris tetap tak tergoyahkan sebagai kota “paling menarik” di dunia untuk kelima kalinya secara berturut-turut. Gelar ini menegaskan daya tarik kota mode tersebut yang tak lekang oleh waktu. Meski demikian, ada kabar kurang sedap bagi wisatawan yang memiliki anggaran terbatas, khususnya yang berasal dari luar Wilayah Ekonomi Eropa. Mulai Tahun Baru, biaya untuk menikmati seni di Paris akan melonjak drastis. Salah satu ikon utamanya, Museum Louvre, mengumumkan kenaikan harga tiket masuk hingga 45 persen, menandakan bahwa menikmati keindahan Paris kini menuntut biaya yang lebih dalam.
Era Baru Rekor Konstruksi dan Hospitalitas DuniaTahun 2025 juga menjadi tahun pemecahan rekor dunia di sektor perhotelan dan infrastruktur teknik sipil. Berbagai negara berlomba-lomba memamerkan ambisi mereka melalui proyek-proyek raksasa:
Langit Dubai yang Kian Tinggi: Dubai kembali mencuri perhatian dengan pembukaan Ciel Dubai Marina. Dengan ketinggian mencapai 377 meter, bangunan ini resmi menyandang gelar hotel tertinggi di dunia. Yang membuatnya unik adalah tantangan konstruksinya; hotel ini dibangun di atas lahan yang sangat sempit, sehingga arsitek menerapkan konsep “The Only Way Is Up” (Satu-satunya jalan adalah ke atas) untuk memaksimalkan ruang vertikal.

Standar Baru Kemewahan Hotel: Dalam persaingan kualitas layanan, Asia mendominasi. Rosewood Hong Kong dinobatkan sebagai hotel terbaik di dunia tahun 2025. Menyusul tepat di belakangnya adalah Four Seasons Bangkok at Chao Phraya River, yang membuktikan bahwa Bangkok tidak hanya menang dalam kuantitas turis, tetapi juga kualitas akomodasi super-mewah.
Terowongan Bawah Laut Norwegia: Di Eropa Utara, Norwegia sedang merampungkan proyek Rogfast, sebuah terowongan rel bawah laut yang diklaim sebagai yang terpanjang dan terdalam di dunia. Infrastruktur ini akan merevolusi transportasi di negara tersebut dengan memangkas waktu tempuh secara signifikan, menghilangkan ketergantungan pada penyeberangan feri yang lambat.
Jembatan Pencakar Langit di Asia: Dua raksasa Asia, China dan India, unjuk gigi dalam pembangunan jembatan ekstrem. China meresmikan Huaijang Grand Canyon Bridge di Guizhou, yang kini menjadi jembatan tertinggi di dunia, melayang pada ketinggian 2.051 kaki (sekitar 625 meter). Sementara itu, India berhasil menyelesaikan Chenab Bridge di wilayah Kashmir yang dikelolanya. Dengan ketinggian 1.180 kaki, ini adalah jembatan kereta api tertinggi di dunia dan menjadi infrastruktur vital pertama yang menghubungkan Kashmir dengan jaringan kereta api nasional India.
Rangkaian peristiwa dan rekor ini menunjukkan bahwa tahun 2025 adalah tahun di mana batas-batas geografis semakin mudah ditembus, namun etika dan biaya menjadi tantangan baru yang harus dihadapi para pelancong global.







