Business
CNAF Siapkan Pinjaman Baru Hadapi Perlambatan Ekonomi

JAKARTA (usmnews) – PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menghadapi tantangan ekonomi 2024 dengan strategi ekspansi dan inovasi produk. Perusahaan tetap optimistis dan menyiapkan produk baru untuk mencapai target tahun ini.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menyatakan 2024 menjadi tahun penuh tantangan bagi industri multifinance. Melemahnya daya beli, ketegangan geopolitik, dan suku bunga tinggi memengaruhi kondisi ekonomi Indonesia. Namun, CNAF tetap optimis menghadapi situasi ini.
Menurutnya, tantangan industri keuangan bisa semakin berat pada 2025. Risiko perang dagang antara AS dan Tiongkok serta dinamika ekonomi BRICS dapat memengaruhi pasar. Meski begitu, Ristiawan yakin pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dapat menghadapi tantangan ini dengan baik.
CNAF merespons situasi ekonomi dengan merencanakan peluncuran produk baru. Pembiayaan logam mulia dan pembiayaan berbasis agunan rumah serta bangunan menjadi fokus utama ekspansi mereka tahun ini.
Tahun ini, CNAF menargetkan total penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp9,5 triliun. Mereka juga ingin meningkatkan jumlah nasabah secara signifikan. Pada 2024, perusahaan menyalurkan Rp9,96 triliun, naik 11,4% dari tahun sebelumnya.
CNAF mencatat pembiayaan kendaraan baru mencapai Rp2,50 triliun (25%), kendaraan bekas Rp6,33 triliun (64%), dan refinancing Rp1,12 triliun (11%). Pembiayaan kendaraan ramah lingkungan juga tumbuh 120%, dari Rp337 miliar menjadi Rp740 miliar.
Data BPS menunjukkan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,03% pada 2024, lebih rendah dari target 5,2%. Konsumsi rumah tangga masih lemah di level 4,94%, sementara industri pengolahan hanya tumbuh 4,43% dibanding 4,64% pada 2023.
Dengan strategi ekspansi dan optimisme tinggi, CNAF berusaha mempertahankan pertumbuhan di tengah tantangan ekonomi global dan domestik.
CNAF juga memperkuat strategi digitalisasi layanan guna meningkatkan efisiensi dan jangkauan pasar. Perusahaan terus mengembangkan platform online agar memudahkan nasabah mengakses produk pembiayaan secara cepat dan praktis. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan di tengah ketatnya persaingan industri multifinance.