Education
Cerita Sahara, Usia 15 Tahun Masuk IPB University Jalur SNBP

Bogor (usmnews) – Institut Pertanian Bogor (IPB University) mencatat kehadiran mahasiswa termuda pada tahun akademik 2025/2026. Sahara Anggelina Putri, mahasiswa Sekolah Vokasi angkatan 62 Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian, resmi menempuh kuliah di IPB pada usia 15 tahun 8 bulan.
Sahara berhasil masuk melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) setelah menempatkan IPB University sebagai pilihan utama.
Ia menyelesaikan pendidikan di SMAN 1 Parakansalak, Kabupaten Sukabumi. Dengan usianya yang baru 15 tahun, Sahara sudah duduk di bangku kuliah, sementara rata-rata teman sebayanya masih belajar di kelas 9 SMP atau kelas 10 SMA.
Perjalanan Pendidikan Lebih Cepat
Sejak kecil, Sahara menunjukkan minat belajar yang kuat dan kemampuan akademik yang menonjol. Ia menempuh pendidikan anak usia dini (PAUD) selama satu tahun.
Saat teman-temannya mulai masuk sekolah dasar (SD), Sahara menolak berhenti sekolah dan memaksa langsung masuk SD meski usianya belum genap empat tahun.
Orangtua akhirnya mendaftarkan Sahara ke SD dengan status “anak bawang”. Seorang guru melihat Sahara sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung, lalu mendorong pihak sekolah untuk menerimanya sebagai murid resmi.
Keputusan tersebut mempercepat perjalanan pendidikannya hingga kini ia berhasil masuk IPB University di usia muda.
Sahara mengenal IPB University melalui media sosial, lalu semakin mantap memilih kampus tersebut karena dorongan keluarganya.
“IPB University itu salah satu kampus terbaik di Indonesia. Keluarga juga sangat mendukung, sehingga saya semakin termotivasi untuk mendaftar,” ujar Sahara.
Motivasi Belajar dan Rencana Masa Depan
Meski usianya lebih muda dibandingkan mahasiswa lain, Sahara justru menjadikan hal itu sebagai motivasi. Ia menjaga konsistensi belajar dengan meluangkan waktu satu jam setiap malam untuk melakukan deep learning.
Sahara mengulas kembali materi kuliah agar lebih memahami konsep sekaligus melatih cara berpikir kritis.
“Setiap malam saya usahakan belajar ulang sekitar satu jam. Dengan begitu, saya bisa lebih memahami materi sekaligus melatih cara berpikir kritis dan mendalam,” katanya.
Selain fokus pada perkuliahan, Sahara mulai merancang masa depan. Ia ingin membangun fondasi akademik dan keterampilan praktis yang kuat selama menempuh kuliah di IPB University.
“Saya ingin mencari pekerjaan sekaligus melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Harapannya, apa yang saya pelajari bisa bermanfaat, tidak hanya bagi diri saya, tetapi juga untuk masyarakat,” ungkapnya.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Kisah Sahara membuktikan bahwa anak muda bisa meraih peluang besar lebih cepat dengan semangat belajar, disiplin, dan dukungan keluarga.
Ia menunjukkan bahwa menekuni pendidikan sejak dini bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus inspiratif bagi generasi muda lainnya.