Connect with us

Education

BTN Ajak Generasi Muda Fokus pada Pembiayaan Hijau untuk Ekonomi Berkelanjutan

Published

on

Jakarta (usmnews) – Dikutip dari detikFinance PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) secara aktif mendorong generasi muda untuk mendalami dan menerapkan konsep pembiayaan hijau atau green financing dalam era digital. Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan model ekonomi yang lebih berkelanjutan, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam sebuah kuliah umum yang diselenggarakan di Universitas Udayana (Unud), Jimbaran, Bali, Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menegaskan bahwa praktik green financing adalah suatu keharusan yang mendesak. Hal ini didorong oleh adanya ancaman risiko global, yaitu perubahan iklim (climate change), yang berpotiko menimbulkan dampak buruk yang luas, tidak hanya bagi stabilitas perekonomian, tetapi juga bagi kelangsungan hidup umat manusia secara keseluruhan. Menurut data yang dipaparkan oleh Nixon, selama enam tahun terakhir, perubahan iklim telah menjadi risiko global yang bersifat permanen, menyaingi berbagai ancaman lain seperti pandemi, ketidakstabilan geopolitik, keamanan siber (cybersecurity), dan krisis energi. Mengingat risiko perubahan iklim ini berpotensi memengaruhi kondisi ekonomi dan sistem keuangan, BTN memandang bahwa sudah saatnya prinsip keberlanjutan menjadi motor penggerak utama perekonomian. Nixon menyoroti peningkatan suhu rata-rata global sebesar 1,3^\circ\text{C} hingga 1,4^\circ\text{C} dalam lima tahun terakhir, yang merupakan level tertinggi.

Khusus di Indonesia, suhu rata-rata juga terindikasi meningkat setiap 10 tahun sejak tahun 1971. Menanggapi situasi ini, BTN mulai mengalokasikan kreditnya ke program-program yang bersifat berkelanjutan. Contohnya, mereka memberikan pembiayaan kepada rumah sakit hewan yang menerapkan prinsip ramah lingkungan dan memilih untuk tidak mendanai proyek yang berkaitan dengan industri kelapa sawit dan batu bara. Sebaliknya, BTN mendukung masyarakat yang ingin memiliki rumah melalui program “satu rumah satu pohon”, yang menunjukkan komitmen pada pelestarian lingkungan. Lebih lanjut, Nixon menjelaskan bahwa didasari kesadaran dan komitmen kuat terhadap ekonomi berkelanjutan, BTN telah memposisikan diri sebagai salah satu bank terdepan di Indonesia yang mengimplementasikan prinsip-prinsip green financing dan green banking. Pendekatan ini memungkinkan sektor perbankan untuk mendorong praktik bisnis yang ramah lingkungan dan memberikan kontribusi nyata dalam upaya mitigasi perubahan iklim, sejalan dengan tren global yang diikuti oleh banyak lembaga keuangan dan korporasi di seluruh dunia.

Foto: dok. BTN

Di BTN sendiri, telah ada beberapa proyek ramah lingkungan yang diwujudkan melalui skema green financing. Sebagai contoh, bank ini kini mulai bergerak di sektor energi terbarukan, termasuk memberikan dukungan pembiayaan untuk proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan menyalurkan kredit bagi pembangunan pabrik pupuk yang memanfaatkan energi terbarukan. Nixon menekankan bahwa ini adalah langkah konkret BTN dalam “menyelamatkan bumi.”Contoh nyata lainnya dari penerapan green financing adalah program Rumah Rendah Emisi. Melalui program ini, BTN bekerja sama dengan para pengembang dan produsen material bangunan ramah lingkungan (eco-friendly) dengan target membiayai 150.000 unit rumah rendah emisi hingga tahun 2029.Komitmen BTN pada keberlanjutan juga mendapat pengakuan internasional. Yang terbaru, Ratu Belanda Queen Maxima, dalam kapasitasnya sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Kesehatan Keuangan (UNSGSA), memberikan apresiasi atas program inovatif BTN, yaitu “Bayar Angsuran-Mu Pakai Sampah-Mu”.

Program ini memungkinkan debitur Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) BTN untuk mengumpulkan sampah yang masih memiliki nilai ekonomi. Sampah tersebut kemudian ditukarkan menjadi saldo tabungan di BTN, yang secara otomatis dapat digunakan untuk mengurangi beban angsuran KPR bulanan.Di samping pembiayaan, BTN juga secara konsisten mengimplementasikan inisiatif keberlanjutan internal, seperti mengurangi konsumsi kertas, memanfaatkan kendaraan listrik untuk operasional harian, memasang panel surya, dan mendorong penuh digitalisasi, baik untuk operasional internal maupun untuk layanan nasabah.Nixon menyampaikan pesannya kepada generasi muda, “Apa yang kita lakukan terhadap bumi, akan kita tuai kemudian hari. Ini yang saya tularkan ke generasi muda, bahwa kita harus melihat bumi dengan cara berbeda. Sebab itu, sistem pembiayaan di BTN pun kami ubah.”Dalam kesempatan kuliah umum tersebut, BTN dan Unud juga meresmikan kerja sama strategis dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU). Kerja sama ini mencakup penyediaan berbagai fasilitas jasa dan layanan perbankan, serta dukungan untuk pengembangan sivitas akademika Unud. Melalui kemitraan ini, BTN akan memberikan solusi pengelolaan keuangan yang komprehensif untuk operasional kampus dan memenuhi beragam kebutuhan institusi pendidikan melalui produk dan layanannya.Rektor Universitas Udayana, Prof. Ir. I Ketut Sudarsana, menyambut baik kerja sama ini, menyatakan bahwa kemitraan dengan BTN melampaui sekadar penyediaan layanan perbankan. Kerja sama ini juga akan mendukung penuh aktivitas pembelajaran seluruh civitas akademika, termasuk melalui kolaborasi riset, program magang, seminar, dan kuliah umum. Ia menambahkan bahwa Unud mengundang perluasan kerja sama untuk mencakup seluruh ruang lingkup sesuai visi universitas, mengingat BTN dipandang sebagai mitra strategis, baik dalam konteks layanan keuangan maupun pembelajaran. Rektor berharap, kerja sama ini dapat meningkatkan literasi keuangan dan memberikan pengalaman praktis perbankan, yang pada akhirnya akan menghasilkan mahasiswa Unud yang unggul secara akademik dan mampu memberikan kontribusi nyata di tengah masyarakat.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *