Business
BRMS Tingkatkan Bisnis di Tengah Potensi Masuk Indeks MSCI

JAKARTA (usmnwes) – PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) dikabarkan berpeluang masuk dalam konstituen indeks MSCI Indonesia Standard Index. Namun, Presiden Direktur BRMS Agoes Projosasmito menegaskan fokusnya pada peningkatan kinerja perusahaan, bukan spekulasi pasar. “Kami berusaha menjadikan BRMS perusahaan yang baik dan maju. Soal masuk MSCI atau tidak, itu tergantung dinamika pasar,” ujar Agoes pada Kamis (23/1/2025).
BRMS saat ini tengah memproses pendanaan proyek tambang bawah tanah di Palu. Perusahaan tersebut mengupayakan pinjaman bank senilai US$200–300 juta, dengan US$50–100 juta dialokasikan untuk eksplorasi di Gorontalo Minerals. “Proses pendanaan sedang berjalan, dan kami akan segera memulai proyek tambang bawah tanah,” jelas Agoes.
Tambang di Poboya, Palu, memberikan hasil eksplorasi yang positif. Anak usaha BRMS, PT Citra Palu Minerals (CPM), melaporkan kadar emas rata-rata 4,9 gram per ton dari tambang River Reef, dengan total kandungan emas mencapai 4,2 juta oz. Sebagian besar kandungan emas (89%) dapat ditambang menggunakan metode bawah tanah. Selain itu, tambang Hill Reef menambah cadangan emas sebesar 329.000 oz.
Menurut analis Verdhana Sekuritas, Nicholas Goei, BRMS memiliki peluang masuk indeks MSCI jika harga sahamnya melampaui Rp485 per saham. Namun, sahamnya justru melemah 1,96% ke level Rp400 per saham pada penutupan perdagangan Kamis (23/1/2025). Saat ini, kapitalisasi pasar BRMS mencapai US$3,75 miliar, dengan porsi free float sebesar 35%, menghasilkan market cap free float sekitar US$1,31 miliar.
MSCI menetapkan cutoff kapitalisasi pasar minimal US$1,52 miliar untuk masuk dalam indeks. Threshold ini naik 2% dalam empat bulan terakhir akibat peningkatan batas minimal MSCI World Index. Jika harga saham mencapai Rp485, maka potensi masuk indeks MSCI semakin besar.
Sementara itu, BRMS tetap berkomitmen mengembangkan bisnis dan memanfaatkan peluang tambang emas yang ada. Fokus perusahaan pada peningkatan kinerja dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi di pasar tambang mineral.