Connect with us

International

BRICS Kecam Tarif dan Sanksi yang Merugikan Negara Anggota

Published

on

Bogota (usmnews) – Presiden Brasil Lula da Silva menuding pemerasan tarif ilegal yang merugikan negara anggota BRICS dalam rapat virtual, Senin.

Brasil memimpin pertemuan daring dan menghadirkan para pemimpin China, Mesir, Indonesia, Iran, Rusia, dan Afrika Selatan.

Pangeran Mahkota Abu Dhabi, Menlu India, dan Wapmendagri Ethiopia turut hadir dalam pertemuan itu.

Lula menyatakan kekhawatiran bahwa “langkah-langkah ekstra-teritorial mengancam institusi kita”.

Menurutnya integrasi perdagangan dan finansial antaranggota BRICS sebagai pilihan aman untuk meredam dampak proteksionisme.

Lula menegaskan BRICS kini menguasai 40 persen PDB global, 26 persen perdagangan dunia, dan hampir 50 persen populasi.

Negara-negara Global Selatan bisa menawarkan paradigma pembangunan baru dan mencegah Perang Dingin, kata Lula.

Presiden China Xi Jinping menegaskan “hegemonisme, unilateralisme, dan proteksionisme kian marak saat ini”.

Tarif AS terhadap India, Brasil, dan China memicu gejolak di negara-negara berkembang itu.

Presiden Rusia Vladimir Putin hadir, sementara Kremlin menegaskan BRICS membahas kerja sama perdagangan, ekonomi, finansial, investasi, dan sektor lain.

Dalam pertemuan itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengusulkan BRICS membentuk “front bersama melawan sanksi Barat”.

Presiden Iran menegaskan dinamika saat ini mengancam negara merdeka, merusak kerja sama global, dan menghambat pembangunan berkelanjutan.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *