Connect with us

Business

BNI Pertahankan Dividend Payout Ratio 50% untuk Tahun Depan

Published

on

PT Bank Negara Indonesia

Baca juga berita yang lain : Business

(usmnews) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berkomitmen untuk mempertahankan dividend payout ratio sebesar 50% pada tahun depan, yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Keputusan ini diambil setelah melalui evaluasi dan pertimbangan matang terkait kinerja keuangan dan kecukupan modal perusahaan.

Dilansir dari CNN, Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, menyatakan bahwa kebijakan pembagian dividen dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, salah satunya adalah kecukupan modal. Saat ini, BNI memiliki modal yang kuat dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 19%, jauh di atas ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Jika melihat performa dan perencanaan ke depan, kami yakin BNI dapat konsisten dalam mempertahankan dividend payout ratio di level 50%, sama seperti tahun ini,” ujar Novita dalam Konferensi Pers Public Expose Live yang digelar pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Historisnya, BNI secara bertahap meningkatkan dividend payout ratio dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, rasio ini tercatat sebesar 25%, kemudian meningkat menjadi 30% pada 2023, dan melonjak lagi menjadi 50% pada 2024. Langkah ini mencerminkan upaya BNI dalam meningkatkan kesejahteraan pemegang saham seiring dengan pertumbuhan laba perusahaan.

Kinerja Keuangan Semester I-2024

Laporan keuangan BNI menunjukkan peningkatan laba bersih sebesar Rp 10,69 triliun pada semester I-2024, atau naik 3,8% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pendapatan bunga bank juga tumbuh 7,8% yoy menjadi Rp 32,17 triliun, meskipun beban bunga mengalami peningkatan signifikan sebesar 41,5% yoy menjadi Rp 13,1 triliun. Akibatnya, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sedikit terkoreksi, turun 7,4% yoy menjadi Rp 19,07 triliun.

Penyaluran kredit BNI sepanjang paruh pertama tahun ini mencapai Rp 726,98 triliun, naik 11,7% yoy. Pertumbuhan kredit ini disertai dengan perbaikan kualitas aset, ditandai dengan penurunan rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 2%. Selain itu, kredit dalam risiko atau loan at risk (LAR) juga mengalami penurunan signifikan sebesar 380 bps menjadi 12,3%.

Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BNI mencatatkan pertumbuhan tipis sebesar 1% yoy menjadi Rp 772,32 triliun. Komposisi dana murah (current account savings account/CASA) meningkat 2,5% yoy menjadi Rp 545,69 triliun, sementara deposito menurun 2,6% yoy menjadi Rp 226,63 triliun.

Dengan kinerja yang solid dan pengelolaan risiko yang baik, BNI terus berupaya untuk memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya, termasuk melalui kebijakan dividen yang konsisten dan menguntungkan.

Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai BNI Pertahankan Dividend Payout Ratio 50% untuk Tahun Depan dapat Anda temukan pada Business dan di tulis oleh Anisa