International
Beijing Peringatkan Jerman Terkait Rencana Pengiriman Kapal Perang ke Perairan Dekat Taiwan

BEIJING, 10 September 2024 (usmnews) – Pemerintah China secara tegas memperingatkan Jerman agar tidak mengancam kedaulatannya terkait laporan yang menyebutkan rencana Berlin untuk mengirimkan kapal perang ke perairan dekat China. Laporan dari majalah Jerman Der Spiegel mengungkapkan bahwa fregat Baden-Württemberg dan kapal pengisian bahan bakar Frankfurt am Main akan melewati Selat Taiwan dalam perjalanan dari Korea Selatan menuju Indonesia pada pertengahan September.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menegaskan bahwa China menghormati hak navigasi sesuai dengan hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS). Namun, ia menambahkan bahwa Beijing “menentang keras segala bentuk provokasi yang membahayakan kedaulatan dan keamanan China atas nama kebebasan navigasi.”
China telah lama mengklaim kedaulatan penuh atas Selat Taiwan, yang memisahkan daratan China dengan Taiwan, meskipun Amerika Serikat dan sekutu Baratnya, termasuk Jerman, menganggap jalur ini sebagai perairan internasional yang bebas dilalui. Dalam beberapa tahun terakhir, militer China secara rutin mengerahkan kapal perang dan pesawat militer di sekitar perairan tersebut sebagai bagian dari demonstrasi kekuatan.
Menurut Der Spiegel, pemerintah Jerman berencana untuk menjaga profil rendah dalam perjalanan ini, berbeda dengan pendekatan yang lebih terbuka oleh AS dan Kanada dalam pelayaran serupa. Meskipun demikian, media pemerintah China, Global Times, menganggap langkah Jerman sebagai “unjuk kekuatan” yang berisiko memperburuk ketegangan antara China dan NATO.
Saat ini, kapal perang Jerman sudah berada di Korea Selatan dan dijadwalkan untuk melanjutkan pelayaran pada Selasa (10/9/2024), dengan tujuan memperkuat komitmen Jerman terhadap kebebasan jalur pelayaran dan tatanan internasional berbasis aturan. Bagaimana China akan merespons transit ini masih belum jelas, namun para pengamat memperkirakan China akan mengerahkan pasukan militernya untuk memantau pergerakan kapal Jerman, seperti yang telah terjadi pada pelayaran AS dan Kanada sebelumnya.
Peringatan dari Beijing ini menandai eskalasi terbaru dalam hubungan internasional di kawasan Indo-Pasifik, terutama di tengah meningkatnya ketegangan seputar Taiwan, yang China anggap sebagai bagian integral dari negaranya.