International
Beijing Khawatirkan Dampak Terpilihnya Kembali Trump sebagai Presiden AS
BEIJING (usmnews) – Prospek kembalinya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) untuk masa jabatan kedua menimbulkan kekhawatiran besar di China. Trump telah menyatakan rencananya untuk memberlakukan tarif impor hingga 100 persen terhadap barang-barang China, sebagai respons terhadap apa yang ia sebut sebagai praktik perdagangan tidak adil dan pencurian kekayaan intelektual oleh China.
Langkah ini diperkirakan akan memperburuk ekonomi China yang sudah melemah, dengan para ekonom memperkirakan penurunan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China sebesar 2,5 poin persentase dalam 12 bulan jika tarif diberlakukan. Pada 2025 dan 2026, pertumbuhan ekonomi China bisa menurun hingga hanya 3 persen akibat berkurangnya ekspor dan dampak negatif pada konsumsi serta investasi domestik.
Bukan hanya Trump yang bersikap keras. Presiden AS saat ini, Joe Biden, juga telah meningkatkan tarif pada sejumlah barang penting seperti kendaraan listrik, semikonduktor, dan sel surya, meskipun sebelumnya ia bersikap lebih moderat. Namun, kembalinya Trump dinilai akan membawa eskalasi lebih lanjut dalam perang dagang, yang akan semakin mengancam ekonomi China.
Para elit politik dan bisnis di China merasa cemas dengan potensi terpilihnya kembali Trump, yang dapat memperburuk hubungan ekonomi kedua negara. Kemenangan Trump diprediksi akan memperkuat tren pemisahan ekonomi antara AS dan China, menempatkan China dalam posisi yang semakin sulit di kancah global.