Tech
Bedah Kualitas SG-Image 55mm f/1.8, Alternatif Lensa Portrait Terjangkau dengan Rasa Premium

Semarang (usmnews) – Dikutip dari iner.detik.com Lensa dengan panjang fokal standar (sekitar 50mm) selalu memegang tempat istimewa di hati para fotografer, mulai dari pemula hingga profesional. Alasannya sederhana: lensa prime (fix) biasanya menawarkan kualitas optik yang jauh lebih superior dibandingkan lensa zoom di rentang harga yang sama. Di tengah pasar yang kompetitif ini, hadir sebuah pemain baru bernama SG-Image yang meluncurkan salah satu lensa autofokus perdananya, yakni SG-Image 55mm f/1.8 Autofocus.
Lensa ini dirancang untuk kompatibilitas yang luas, tersedia untuk dudukan (mount) kamera mirrorless Sony E, Nikon Z, dan Fujifilm X. Meskipun lensa ini sejatinya mencakup sensor Full Frame, fleksibilitasnya membuatnya sangat menarik bagi pengguna kamera bersensor APS-C. Pada kamera APS-C, panjang fokal 55mm ini akan setara dengan 82.5mm, sebuah jarak yang dianggap sebagai “holy grail” atau jarak fokal ideal untuk fotografi portrait karena kompresi wajah yang menawan.
Desain Minimalis dan Konstruksi Kokoh

Kesan pertama saat menggenggam SG-Image 55mm f/1.8 adalah soliditasnya. Bodinya tidak terasa murahan karena dibalut material logam yang kokoh. Secara estetika, SG-Image mengusung konsep ultra-minimalis. Anda tidak akan menemukan tombol switch AF/MF atau cincin pengaturan aperture (bukaan) pada bodi lensa; hanya ada cincin fokus manual yang besar.
Keunikan lain terdapat pada aksesorisnya. Lensa ini dilengkapi dengan lens hood berbentuk kotak dari bahan plastik dan tutup lensa (lens cap) berbahan logam. Namun, desain ini memiliki sedikit catatan: tutup lensa bawaan hanya bisa dipasang jika hood juga terpasang, dan hood tersebut tidak bisa dibalik untuk penyimpanan yang ringkas. Untungnya, ukuran filter thread lensa ini adalah 58mm, ukuran yang umum dan relatif kecil, sehingga pengguna bisa membeli tutup lensa generik jika merasa desain bawaannya kurang praktis.
Performa Autofokus dan Penggunaan
SG-Image menyematkan teknologi Stepper Motor (STM) untuk penggerak fokusnya. Hasilnya adalah kinerja autofokus yang tergolong senyap, sehingga sangat layak digunakan untuk perekaman video tanpa khawatir suara motor lensa bocor ke mikrofon (kecuali jika telinga didekatkan sangat rapat ke lensa).
Pergerakan fokusnya terasa halus, meski kecepatannya berada di tingkat moderat. Untuk kebutuhan fotografi portrait, street photography, atau dokumentasi acara liputan standar, kecepatannya sudah sangat mumpuni. Namun, untuk subjek yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi (seperti olahraga cepat), lensa ini mungkin sedikit kewalahan. Pengujian pada kamera Sony A7 III menunjukkan fitur deteksi wajah dan mata (Face/Eye Detection) berfungsi lancar dan akurat.
Kualitas Gambar: Tajam dan Modern
Poin jual utama lensa ini terletak pada kualitas optiknya. Lensa ini diklaim mampu mengakomodasi sensor beresolusi tinggi hingga 50MP. Pada pengujian menggunakan sensor 24MP (Sony A7 III) dan 26MP (Sony ZV-E10 II), lensa ini menunjukkan ketajaman yang konsisten.
- Pada bukaan f/1.8: Bagian tengah gambar sudah sangat tajam. Terdapat sedikit penurunan ketajaman dan vinyet (gelap di sudut) pada bagian tepi ekstrem, namun ini wajar untuk bukaan lebar.
- Pada bukaan f/2.0: Ketajaman tepi mulai meningkat signifikan dan vinyet mulai pudar.
- Pada bukaan f/2.8 ke atas: Ketajaman sudah merata sangat tinggi di seluruh bingkai foto.
- Pada bukaan f/4.0: Kualitas gambar bisa dibilang nyaris sempurna, baik dari segi ketajaman maupun ketiadaan vinyet.
Selain ketajaman, kualitas bokeh (latar belakang blur) yang dihasilkan juga sangat halus dan terlihat modern, sebuah peningkatan yang terasa jika dibandingkan dengan lensa pancake SG-Image seri sebelumnya.

Kesimpulan
Dengan bobot sekitar 365 gram, lensa ini masih tergolong ringan dan nyaman dibawa bepergian. Meskipun desainnya yang tanpa tombol mungkin menjadi kekurangan bagi sebagian orang yang menyukai kontrol manual taktil, kualitas gambar yang ditawarkan sangat sulit untuk diabaikan.
Dibanderol dengan harga sekitar USD 199 (sekitar Rp 3 jutaan), SG-Image 55mm f/1.8 bukanlah lensa termurah di pasaran, namun ia menawarkan build quality logam dan hasil gambar premium yang biasanya hanya ditemukan pada lensa dengan harga jauh lebih mahal. Ini adalah pilihan cerdas bagi pengguna mirrorless yang menginginkan lensa portrait berkualitas tinggi tanpa harus menguras tabungan.







