Connect with us

Entertainment

Barasuara Rilis Album Terbaru Jalaran Sadrah: Perjalanan Panjang Penuh Makna

Published

on

Barasuara Rilis Album Terbaru Jalaran Sadrah: Perjalanan Panjang Penuh Makna

Baca juga berita yang lain : Entertainment

JAKARTA (usmnews) – Band rock asal Jakarta, Barasuara, akhirnya merilis album terbaru mereka yang bertajuk Jalaran Sadrah. Album ketiga ini dirilis secara independen oleh Barasuara melalui Hu Shah Records di platform musik digital pada 21 Juni 2024. Jalaran Sadrah berisi 9 lagu, termasuk 3 single yang telah dirilis sebelumnya yaitu “Terbuang dalam Waktu”, “Merayakan Fana”, dan “Fatalis” yang memenangkan Piala AMI Awards 2023 untuk kategori Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik.

Jalaran Sadrah artinya karena pasrah. Album ini terjadi, tertulis, terselesaikan karena pasrah,” kata Iga Massardi, vokalis sekaligus gitaris Barasuara, Jumat (21/6). “Kami pasrah dalam ketidakberdayaan. Dalam keputusasaan, dalam lemah dan kecilnya peran kita sebagai manusia yang akhirnya hanya bisa menerima takdir dan jalan-Nya,” lanjutnya.

Band yang terdiri dari Iga Massardi (gitar/vokal), TJ Kusuma (gitar), Marco Steffiano (drum), Asteriska (vokal), Gerald Situmorang (bas), dan Puti Chitara (vokal) ini membutuhkan waktu panjang untuk menyelesaikan Jalaran Sadrah sejak Januari 2021. Tanpa manajer dan perusahaan rekaman, serta di tengah pandemi, personel Barasuara berkumpul selama sepekan di sebuah vila di Puncak, Bogor. Mereka melakukan konsolidasi sebagai band dan menulis lagu baru dari nol serta mengembangkan materi yang telah dibawa dari rumah.

Proses penulisan lagu dan aransemen berlangsung secara berkala hingga awal 2024 di berbagai studio di Jakarta, termasuk di kantor Barasuara serta kediaman Iga, Marco, Gerald, dan TJ.

Lirik dalam Jalaran Sadrah mayoritas ditulis oleh Iga Massardi yang terdampak oleh berbagai peristiwa kelam belakangan ini. Beberapa di antaranya adalah “Fatalis” yang mengecam disinformasi selama pandemi, serta “Habis Terang” yang menanggapi pembunuhan massal yang dilakukan Israel terhadap Palestina. “Lagu di album ini banyak menceritakan tentang kematian dalam persepsi yang beragam. Ada yang merayakan, ada yang sinis, ada yang apatis, ada yang kontemplatif. Lalu ada juga lagu yang menceritakan tentang kepulangan rasa terhadap cinta yang sejati. Secara garis besar, banyak tema yang berkaitan tentang proses hidup, lahir dan menjalankannya,” jelas Iga.

Personel Barasuara mengeklaim Jalaran Sadrah sebagai album paling eklektik sejauh ini dengan berbagai hal baru yang turut memberi warna. Salah satu hal baru adalah keterlibatan dua musisi legendaris: Erwin Gutawa yang merangkai aransemen orkestra untuk “Merayakan Fana”, “Terbuang dalam Waktu”, dan “Hitam dan Biru” yang dieksekusi oleh Czech Symphony Orchestra, serta Sujiwo Tejo yang menyumbangkan nyanyi syahdu berbahasa Jawa dalam lagu “Biyang”. Variasi penciptaan lagu juga menjadi hal baru bagi Barasuara, sekaligus menunjukkan rasa saling percaya yang sudah terbangun selama lebih dari satu dekade.

“Ini album yang paling kolektif pengerjaannya, karena kami sudah sama-sama saling percaya dan tahu warna masing-masing,” ucap Gerald Situmorang. Peran Gerald semakin besar dalam menggubah musik Barasuara, dengan “Hitam dan Biru” merupakan komposisi Puti, sedangkan Asteriska menyumbang lirik lembut untuk lagu “Biyang” dan “Terbuang dalam Waktu”. Perpaduan vokal Iga, Asteriska, dan Puti, kombinasi gitar Iga dan TJ, dentuman bas Gerald, serta pukulan drum dinamis oleh Marco tetap membuat Jalaran Sadrah terdengar seperti Barasuara.

“Album ini menyenangkan, lepas, dan memuaskan, walau ada rasa tidak nyaman akibat situasi pandemi yang sangat memusingkan waktu itu,” komentar TJ. “Album ini bentuk saling menerima, mendukung, dan mempertahankan, serta bukti bahwa Barasuara masih bisa berdiri kuat walau diterpa badai,” tambah Asteriska.

Setelah melewati masa-masa gelap, baik secara individu maupun kolektif, Barasuara akhirnya menemukan terang berupa Jalaran Sadrah yang kini sudah bisa dinikmati oleh para pendengar. “Jalaran Sadrah adalah bentuk persembahan kami untuk para pendengar. Tanpa ada iktikad menggurui atau merasa lebih besar, album ini kami serahkan sepenuhnya untuk mereka nikmati dan maknai dengan caranya masing-masing,” tutup Iga Massardi.

Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Barasuara Rilis Album Terbaru Jalaran Sadrah: Perjalanan Panjang Penuh Makna dapat Anda temukan pada Entertainment dan di tulis oleh usmnews