Business
Bansos dan Gaji Ke-13 Dongkrak Konsumsi

Jakarta (usmnews) – Ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 mampu tumbuh 5,12% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan konsumsi rumah tangga 4,96% menyumbang 54,25% terhadap PDB.
Stimulus pemerintah mendorong pertumbuhan konsumsi kuartal II. Mulai dari pencairan berbagai jenis bantuan sosial (bansos), pencairan subsidi upah, hingga pencairan gaji ke-13 untuk PNS dan para pensiunan.
APBN bantu jaga daya beli lewat diskon transportasi dan penebalan bansos, terutama bagi kelompok menengah bawah.
“Pemerintah juga memberikan bantuan subsidi upah. Ini langsung masuk ke dalam akaunnya masing-masing pekerja formal dan tentu ini langsung menciptakan juga multiplier melalui konsumsi rumah tangga. Pemerintah mencairkan gaji ke-13 senilai lebih dari Rp37 triliun pada kuartal II.
Meski begitu, Sri Mulyani mengakui dari sisi konsumsi pemerintah tercatat masih mengalami kontraksi yakni sebesar 0,33% secara tahunan. Kontraksi konsumsi pemerintah terjadi karena belanja APBN tahun lalu tinggi akibat Pemilu.
“Jadi kalau sekarang masih kontraksi itu karena baseline-nya tahun lalu cukup tinggi. Meskipun demikian sebetulnya kami mengharapkan di kuartal ke-2 sudah mulai positif,” ucap Sri Mulyani.
Pada kuartal I dan II, banyak K/L masih menyesuaikan pos belanja. Pemerintah melakukan konsumsi yang masih cukup rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
“Estimasi kami sebetulnya di sekitar 0,2%. Kontraksi 0,33% jadi dorongan K/L dan pemda percepat belanja.