Connect with us

International

Banjir dan Tanah Longsor Terjang Korea Selatan, Ratusan Orang Dievakuasi

Published

on

Banjir dan Tanah Longsor Terjang Korea Selatan, Ratusan Orang Dievakuasi

Jakarta (usmnews) – Banjir dan tanah longsor menerjang sejumlah wilayah dan jalan-jalan di Korea Selatan pada akhir pekan lalu. Imbas bencana itu, Badan Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat Korea melaporkan bahwa 900 orang telah dievakuasi, dan satu orang dilaporkan meninggal dunia.

Pejabat keselamatan bencana menyebutkan bahwa korban tewas adalah seorang laki-laki berusia 89 tahun yang ditemukan meninggal di waduk di Jangheung, Provinsi Jeolla Selatan. Menurut laporan, korban jatuh ke dalam selokan drainase yang berada dekat rumahnya sehari sebelum ditemukan, sebagaimana dilaporkan oleh Yonhap.

Sementara itu, warga yang dievakuasi berasal dari Provinsi Gyeongsang Utara dan Selatan, Busan, Provinsi Chungcheong Utara dan Selatan, serta Provinsi Jeolla Selatan. Dari jumlah total pengungsi, mayoritas berasal dari Gyeongsang Utara, dengan 362 orang dievakuasi dari wilayah tersebut.

Banjir dan tanah longsor ini terjadi setelah hujan deras mengguyur Provinsi Gyeongsang Selatan, Jeolla, dan Changwon sejak Jumat hingga Sabtu. Curah hujan di Changwon tercatat sebesar 519 millimeter, sementara Busan menerima 390 milimeter, dan Yeosu 399 milimeter, menurut KoreaTimes.

Changwon bahkan mencatat rekor curah hujan bulan September dengan 315 milimeter. Curah hujan di Busan juga mencetak rekor tertinggi dengan 289,7 milimeter.

Akibat hujan deras tersebut, 83 ruas jalan umum dan 27 rumah terendam air. Hujan lebat juga berdampak pada hampir 30 fasilitas sektor swasta, seperti toko dan pabrik. Banyak taman nasional di seluruh negeri tidak dapat diakses akibat bencana ini.

Menanggapi situasi tersebut, Perdana Menteri Han Duck-soo menginstruksikan para pejabat untuk memobilisasi seluruh sumber daya guna mengurangi kerusakan akibat hujan. Dia juga meminta agar semua pihak bersiap menghadapi curah hujan yang lebih deras karena siklon tropis Pulasan yang mendekati pantai selatan.

“Jika terjadi kerusakan yang tak terduga, polisi dan pemadam kebakaran harus bekerja sama untuk mengevakuasi penduduk terlebih dahulu, sementara pegawai negeri harus dikerahkan ke daerah-daerah yang berisiko banjir hingga hujan deras reda,” ujar Han.
(dikutip dari www.cnnindonesia.com)

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *