Connect with us

Business

Badai Masih Berlanjut, Was-Was Rupiah Rawan Melemah!

Published

on


Jakarta (usmnews) – Pasar keuangan Indonesia masih tertekan akibat faktor eksternal. Pada Selasa (25/2/2025), rupiah melemah 0,43% ke Rp16.340/US$, mengakhiri tren penguatan tiga hari berturut-turut.
Pelemahan ini terjadi setelah Donald Trump menegaskan kelanjutan tarif impor terhadap Kanada dan Meksiko. Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Senin (24/2/2025), Trump menyatakan bahwa penundaan tarif selama sebulan akan berakhir, dan kebijakan tersebut tetap berjalan sesuai jadwal.
Pernyataan ini meningkatkan ketidakpastian global, menekan pasar mata uang termasuk rupiah.
Selain itu, Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia dalam MSCI dari equal-weight (EW) menjadi underweight (UW). Penurunan ini terjadi karena melemahnya prospek pertumbuhan ekonomi domestik serta tekanan terhadap profitabilitas sektor siklikal. Morgan Stanley mencatat bahwa return on equity (ROE) saham China mulai membaik, sementara Indonesia masih menghadapi perlambatan ekonomi.
Akibatnya, investor asing semakin menarik dananya dari pasar saham Indonesia. Sejak awal 2025, dana asing yang keluar mencapai Rp16,78 triliun.
Prospek Rupiah
Rupiah masih bergerak sideways, dengan support di Rp16.170/US$ (level terendah 29 Januari 2025) dan resistance di Rp16.375/US$ (level tertinggi 11 Februari 2025). Jika tekanan berlanjut, rupiah berisiko melemah lebih dalam dalam waktu dekat.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *