International
AS Pertimbangkan Keluar dari USMCA, Trump Siapkan Opsi Revisi hingga Penarikan Diri
Washington (usmnews) – Amerika Serikat membuka kemungkinan untuk menarik diri dari Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Serikat–Meksiko–Kanada (USMCA), menurut pernyataan Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, dalam sebuah wawancara yang dirilis pada Kamis. Greer menjelaskan bahwa opsi keluar memang selalu menjadi bagian dari skenario yang dipertimbangkan pemerintah, terutama di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump yang menilai setiap kerja sama internasional harus memberikan manfaat jelas bagi AS.
Greer menegaskan bahwa keberlanjutan partisipasi AS dalam USMCA sepenuhnya bergantung pada apakah perjanjian itu dianggap memberi keuntungan nyata bagi negara tersebut. Ia menyoroti bahwa alasan utama pencantuman periode peninjauan dalam naskah USMCA adalah untuk menyediakan ruang fleksibilitas bagi masing-masing negara. Dengan adanya periode peninjauan berkala, para pihak dapat menilai kebutuhan untuk melakukan perubahan, melakukan revisi, atau bahkan menghentikan perjanjian jika dirasa tidak lagi relevan.
Dalam struktur resmi USMCA, setiap negara yang menjadi bagian perjanjian memiliki hak penuh untuk keluar, dengan syarat memberikan pemberitahuan tertulis setidaknya enam bulan sebelumnya kepada dua negara lainnya. Mekanisme ini memberikan kepastian hukum sekaligus fleksibilitas bagi ketiga negara dalam menata ulang hubungan dagangnya apabila diperlukan.
Situasi perdagangan antara AS dan Kanada sendiri meningkat ketegangannya pada akhir Juli ketika Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif yang menaikkan tarif atas sejumlah barang Kanada yang dianggap tidak memenuhi standar USMCA. Tarif tersebut dinaikkan dari 25 persen menjadi 35 persen dan mulai berlaku pada 1 Agustus. Langkah tersebut diambil setelah kedua negara gagal mencapai kompromi dalam batas waktu yang ditetapkan Washington terkait kepatuhan aturan perjanjian.
Sebagai respons, Kanada pada 22 Agustus memutuskan untuk mencabut seluruh tarif balasan terhadap produk-produk asal AS yang masuk dalam cakupan USMCA, kecuali untuk tiga kategori utama, yaitu baja, aluminium, dan otomotif. Ketiga sektor tersebut tetap dikenai tarif karena dianggap strategis dan sensitif bagi perekonomian Kanada.
Kemudian pada 26 November, Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, mengumumkan bahwa negara tersebut akan memberlakukan tarif global sebesar 25 persen untuk berbagai produk yang berkaitan dengan industri baja. Carney menekankan bahwa kebijakan tarif baru ini tidak secara spesifik ditujukan kepada Amerika Serikat, melainkan diterapkan secara luas kepada semua negara demi menjaga stabilitas sektor industri domestik.