Connect with us

Nasional

Apresiasi Mendalam Sandi Mandela atas Gelar Pahlawan Nasional Soeharto

Published

on

Jakarta (usmnews) di kutip dari TRIBUNNEWS Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG), **Sandi Rahmat Mandela**, memberikan apresiasi yang sangat tinggi dan mendalam atas keputusan pemerintah menganugerahkan gelar **Pahlawan Nasional** kepada Presiden Republik Indonesia ke-2, Jenderal Besar TNI (Purn.) **Soeharto**. Pernyataan Sandi ini muncul di tengah diskursus publik mengenai peran dan kontribusi Soeharto selama memimpin Indonesia.

Sandi Rahmat Mandela, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (GM FKPPI), melihat penganugerahan gelar tersebut bukan hanya sekadar tindakan seremonial atau bentuk penghormatan simbolis semata. Lebih dari itu, ia memandang keputusan ini sebagai **peneguhan dan pengakuan resmi negara** atas kontribusi strategis dan krusial yang telah diberikan oleh Soeharto dalam meletakkan dan membangun fondasi republik di berbagai sektor kehidupan berbangsa dan bernegara.

### Kontribusi Kunci Soeharto Menurut Sandi Mandela

Dalam pandangan Sandi Mandela, Soeharto layak disebut sebagai **salah satu arsitek utama stabilitas nasional Indonesia**. Stabilitas ini menjadi prasyarat mutlak bagi setiap upaya pembangunan. Ia menekankan bahwa di bawah kepemimpinan Soeharto selama masa Orde Baru, Indonesia berhasil memasuki fase krusial **konsolidasi politik dan keamanan**. Konsolidasi yang kuat dan terencana ini adalah kunci utama yang kemudian memberikan ruang yang memadai bagi **pembangunan ekonomi** untuk berjalan secara terstruktur, sistematis, dan terencana, yang dikenal dengan program Pembangunan Lima Tahun (Pelita).

Lebih lanjut, Sandi memaparkan keberhasilan Soeharto yang melampaui sektor politik dan keamanan. Ia mengungkapkan bahwa Presiden kedua RI tersebut dikenal berhasil menggerakkan serangkaian **lompatan besar** yang transformatif bagi bangsa. Lompatan-lompatan tersebut mencakup:

1.  **Industrialisasi**: Mendorong pergeseran struktur ekonomi dari agraris murni menuju industri, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan nilai tambah produksi nasional.

2.  **Swasembada Pangan**: Sebuah pencapaian monumental di mana Indonesia, yang tadinya menghadapi ancaman kelaparan, berhasil mencapai swasembada beras dan bahkan diakui dunia internasional oleh FAO.

3.  **Pembangunan Infrastruktur Dasar**: Pembangunan sarana dan prasarana vital yang menghubungkan antar-wilayah, memperlancar distribusi barang dan jasa, serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat.

4.  **Pemerataan Pendidikan Nasional**: Perluasan akses pendidikan melalui program-program seperti Inpres Sekolah Dasar (SD) yang secara masif membangun fasilitas pendidikan hingga ke pelosok desa, meningkatkan angka melek huruf dan mutu sumber daya manusia.

### Peran Global dan Penutup

Di kancah internasional, Sandi Mandela juga menyoroti peran Soeharto dalam bidang **diplomasi**. Berkat kepemimpinan beliau, Indonesia berhasil menempatkan dirinya sebagai **salah satu kekuatan strategis kawasan**, khususnya di Asia Tenggara melalui peran aktifnya di ASEAN, dan juga di tingkat global sebagai pemimpin Gerakan Non-Blok. Keberhasilan diplomasi ini mengukuhkan posisi Indonesia di mata dunia.

Secara keseluruhan, Sandi Rahmat Mandela menyimpulkan bahwa penganugerahan gelar Pahlawan Nasional bagi Soeharto adalah **momentum penting** untuk mengingatkan generasi muda akan seluruh jasa dan pengorbanan beliau. Ia berharap pengakuan ini dapat menjadi inspirasi, sekaligus penyeimbang dalam melihat sejarah bangsa dengan kacamata yang lebih komprehensif, mengakui capaian-capaian besar yang telah diletakkan sebagai warisan bagi generasi penerus bangsa.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *