Education
Apakah Perlu Qadha Jika Tidak Sholat Tarawih?

Jakarta, (usmnews) – Sholat tarawih menjadi ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan. Namun, terkadang situasi tertentu menghalangi seseorang untuk melaksanakannya. Lalu, apakah seseorang perlu mengqadha sholat tarawih yang terlewat? Simak penjelasannya.
Ulama sepakat bahwa seseorang wajib mengqadha sholat fardhu yang terlewat. Namun, sholat tarawih termasuk ibadah sunnah, sehingga seseorang tidak wajib mengqadhanya. Meski begitu, seseorang boleh mengqadhanya jika ingin meraih pahala. NU Online menjelaskan bahwa sholat tarawih termasuk dalam An-Naflul Muaqqat, yaitu sholat sunnah dengan waktu tertentu. Jika seseorang terlewat, ia boleh mengqadhanya karena hukumnya sunnah. Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim mendukung hal ini: “Barang siapa tertidur dari sholat atau lupa, maka sholatlah ketika ingat.” Imam Nawawi dalam mazhab Syafi’i juga menegaskan bahwa seseorang sunnah mengqadha sholat tarawih yang terlewat. Beliau menyatakan, “Jika seseorang luput (tidak sempat mengerjakan tarawih), maka sunnah baginya untuk mengqadhanya.”
Seseorang tidak perlu terikat waktu khusus untuk mengqadha sholat tarawih. Ia bisa melakukannya kapan saja, bahkan di luar Ramadhan. Namun, sebaiknya ia segera mengqadhanya untuk mempercepat kebaikan. Tata cara mengqadha sholat tarawih sama seperti sholat tarawih biasa. Berikut niatnya: Ushalli sunnata rak’ataini minat Tarawihi qadha’an lillahi ta’ala. Artinya: “Saya niat shalat sunah dua rakaat dari Tarawih secara qadha’ karena Allah.” Dengan demikian, meski tidak wajib, seseorang tetap dianjurkan mengqadha sholat tarawih jika ingin menyempurnakan ibadahnya.