Education

Apakah Menanam Cabai Itu Mudah? Begini Caranya agar Cepat Berbuah

Published

on

Cabai merupakan komoditas penting dalam masakan Indonesia yang kaya nutrisi seperti vitamin C, kalsium, dan zat besi. Meskipun tergolong mudah ditanam, perawatan yang tepat sangat krusial untuk memastikan tanaman tumbuh subur, cepat berbuah lebat, dan tahan terhadap hama.

Dikutip dari Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, proses penanaman cabai mencakup empat langkah utama, dimulai dari persiapan benih. Penting untuk memilih benih unggul dari buah cabai yang tua dan sehat, kemudian dikeringkan sebelum digunakan.

Langkah kedua adalah penyemaian, di mana media tanam harus disiapkan dengan campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam (perbandingan 2:1:1) agar bibit cepat tumbuh. Benih ditebar tipis, ditutup tanah, lalu ditutup kain gelap dan diletakkan di tempat minim cahaya. Setelah tunas muncul (sekitar 3-5 hari) dan mencapai tinggi 5-10 cm, bibit siap dipindahkan.

Pemindahan ke media tanam baru, baik di tanah langsung, pot, atau hidroponik, memerlukan campuran tanah humus, pupuk kandang, dan sekam (3:2:1). Bibit yang sehat ditanam satu per satu ke dalam lubang tanam yang sudah dilembabkan dengan sprayer.

Kunci keberhasilan terletak pada langkah terakhir, yaitu perawatan. Perawatan rutin meliputi penyiraman teratur (pagi dan sore) menggunakan sprayer, bahkan dianjurkan menggunakan air cucian beras. Pruning (pemangkasan tiga helai daun teratas pada usia minimal satu bulan) wajib dilakukan agar nutrisi terfokus pada pertumbuhan cabang.

Pemupukan dengan kompos atau pupuk kandang dilakukan setiap dua minggu sekali, dengan penambahan pupuk yang mengandung fosfor (untuk akar, bunga, dan buah) serta kalium (untuk metabolisme dan daya tahan tanaman). Terakhir, pengendalian hama dilakukan dengan penyemprotan pestisida nabati jika ada serangan, demi menjaga kualitas dan kuantitas panen.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version