Business
Ancaman Siber Kian Menggila, OJK Ingatkan Bahaya Data Pribadi!

Jakarta (usmnews) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga keamanan data pribadi. Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, menegaskan bahwa ancaman terhadap data pribadi semakin kompleks. Mirza menyampaikan peringatan ini dalam acara Digital Economic Forum di Jakarta pada Selasa (25/2/2025).
OJK terus menegakkan perlindungan konsumen demi meminimalkan risiko dalam layanan keuangan digital. Mirza menyoroti bahwa tidak semua pengguna memahami bahaya yang mengintai di balik kemudahan layanan tersebut. Oleh karena itu, OJK berkomitmen memberikan edukasi dan perlindungan kepada masyarakat.
Generasi muda menjadi kelompok yang paling rentan terjerat tawaran pinjaman online ilegal. Mirza mengungkapkan bahwa pinjaman tersebut sering kali dimanfaatkan untuk aktivitas konsumtif, termasuk perjudian online (judol). Fenomena ini menunjukkan perlunya pengawasan dan edukasi yang lebih ketat.
Mirza menekankan bahwa mayoritas pelaku perjudian online berasal dari kalangan masyarakat berpenghasilan rendah dan generasi muda. Kondisi ini memperlihatkan dampak serius dari kurangnya literasi keuangan dan pengawasan dalam penggunaan layanan digital.
OJK mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan menciptakan kondisi keuangan yang bertanggung jawab. OJK menerbitkan roadmap yang mencakup sektor perbankan, edukasi, perlindungan konsumen, serta digitalisasi dan resiliensi industri keuangan non-bank. Dengan demikian, OJK berusaha memperkuat sistem keuangan digital di Indonesia.
Selain itu, OJK juga mengembangkan strategi untuk menghadapi potensi ancaman siber. OJK telah menerbitkan panduan bagi perbankan domestik agar lebih siap menghadapi dan memulihkan diri dari insiden siber. Melalui roadmap pengembangan tersebut, OJK mendorong inovasi keuangan digital yang aman dan berkelanjutan.
Dengan langkah-langkah ini, OJK berharap dapat menciptakan ekosistem keuangan digital yang aman dan melindungi data pribadi masyarakat. Oleh karena itu, seluruh pihak perlu berkolaborasi untuk mewujudkan keamanan digital yang lebih baik di masa depan.