Business
Ambisi BYD di Segmen Premium: SUV Flagship Tiga Baris ‘Dynasty-D’ Ditunda Hingga 2026

Jakarta (usmnews) — Dikutip dari ANTARA, Raksasa kendaraan listrik Tiongkok, BYD, tengah mempersiapkan model terbarunya untuk menduduki puncak jajaran Sport Utility Vehicle (SUV) mereka, yang dikabarkan berupa SUV mewah tiga baris yang ambisius.
Model unggulan ini, yang dikembangkan di bawah kode nama ‘Dynasty-D’, dirancang untuk tidak hanya bersaing, tetapi juga melampaui ukuran fisik dan fitur dari SUV mewah konvensional yang ada di pasar.
Ukuran Raksasa Melampaui Pesaing

Menurut laporan Drive pada Senin waktu setempat, Dynasty-D akan ditempatkan di atas model SUV besar BYD yang sudah ada, seperti Sealion 8 yang memiliki panjang 5.040 mm. Secara dimensi, model baru ini diperkirakan akan memiliki panjang total lebih dari 5,2 meter.
Ukuran ini secara signifikan akan menempatkannya di atas beberapa kompetitor utamanya, termasuk SUV populer seperti Hyundai Palisade (5.060 mm) dan bahkan melampaui SUV mewah ukuran penuh yang telah lama mapan, seperti BMW X7 (5.181 mm). Ukuran yang masif ini menggarisbawahi upaya BYD untuk menantang segmen SUV full-size yang didominasi oleh merek-merek Eropa dan Amerika.
Fitur Mewah dan Posisi Strategis
Meskipun dikembangkan bukan sebagai bagian dari lini mewah Denza milik BYD, Dynasty-D dipastikan akan menawarkan tingkat kemewahan dan kelengkapan yang setara. Model ini diharapkan menjadi bagian dari Seri Dynasty BYD, yang secara konsisten menawarkan finishing dan fitur yang lebih premium dibandingkan dengan rekan-rekannya di Seri Ocean.
Konsep awal Dynasty-D, yang dipamerkan di pameran motor Shanghai pada awal tahun 2025, telah memberikan petunjuk kuat mengenai ambisi kemewahannya. Interior mobil ini memamerkan tatahan bambu yang elegan dan dekorasi daun emas, dipadukan dengan platform infotainmen multilayar yang sangat berfokus pada teknologi canggih.
Versi produksinya nanti diharapkan tersedia dalam konfigurasi enam dan tujuh kursi. Konfigurasi enam kursi, yang menampilkan kursi kapten baris kedua dengan sandaran zero-gravity yang dilengkapi fitur pemanas, ventilasi, dan pijat (yang diadaptasi dari versi konsep), kemungkinan besar akan ditujukan untuk klien bisnis yang mengutamakan kenyamanan maksimal. Sementara itu, konfigurasi tujuh kursi akan menyasar segmen keluarga besar.
Strategi Powertrain Hibrida dan Elektrifikasi
Mengenai sistem penggerak, Dynasty-D kemungkinan besar akan mengadopsi strategi fleksibel dengan menawarkan versi full-electric (BEV) dan plug-in hybrid (PHEV). Media Tiongkok berspekulasi bahwa salah satu kandidat utama untuk sistem hibrida adalah teknologi terbaru mereka, yakni ‘DM 5.0’. Sistem ini menggabungkan mesin bensin 1,5 liter dengan motor listrik di bagian depan dan belakang, yang berpotensi memberikan jangkauan listrik murni hingga 200 km, memanfaatkan keunggulan BYD dalam teknologi baterai.
Penundaan Peluncuran Akibat Tekanan Pasar

Meskipun tampilan eksteriornya dilaporkan sudah hampir siap produksi, BYD telah mengonfirmasi adanya penundaan jadwal peluncuran Dynasty-D. Awalnya dijadwalkan sebelum akhir tahun 2025, peluncuran kini ditargetkan di Tiongkok pada kuartal kedua (April hingga Juni) tahun 2026.
Keputusan untuk menunda peluncuran ini didorong oleh tekanan persaingan yang semakin ketat di pasar Tiongkok, di mana semakin banyak pesaing memasuki segmen kendaraan premium serupa.
BYD memilih untuk mengambil waktu ekstra guna menyempurnakan Dynasty-D dan memastikan model flagship ini dapat bersaing secara optimal sebelum secara resmi diperkenalkan ke pasar.







