Business

Ada Pelatihan Tenaga Konstruksi Buat Santri dari Pemerintah

Published

on

Jakarta, (USMNEWS),- Dikutip dari CNN Indonesia,Pemerintah Siapkan Pelatihan Konstruksi Gratis untuk Santri Demi Keselamatan Infrastruktur PesantrenPemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU), mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas pembangunan infrastruktur di lingkungan pondok pesantren (ponpes) di seluruh negeri. Inisiatif terbaru yang diluncurkan adalah program pelatihan tenaga konstruksi gratis yang ditujukan bagi para santri.

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menjelaskan bahwa program pelatihan ini lahir dari kebiasaan yang melekat pada budaya pesantren, di mana para santri sering bergotong royong membantu proses pembangunan fasilitas di lingkungan mereka, terutama saat memiliki waktu luang atau musim libur.Menurut Dody Hanggodo, tujuan utama dari pelatihan ini bukanlah untuk mencetak santri menjadi pekerja bangunan profesional, melainkan untuk memberikan dasar pengetahuan tentang konstruksi yang memadai.

“Santri-santri ini kalau pas musim libur atau sedang tidak nyantri, mereka ada waktu luang dan suka gotong royong membangun sesuatu. Jadi kita berinisiatif saja, kita kasih pelatihan gratis lah. Sehingga yang mereka kerjakan itu enggak 100 persen buta,” ujar Dody dalam Program CNN Indonesia Newsroom, Selasa (14/10).Pelatihan dasar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman fundamental mengenai penyediaan dan penciptaan bangunan gedung.

Dengan pengetahuan teknis dasar ini, para santri yang terlibat dalam kegiatan swakelola pembangunan di ponpes dapat bekerja dengan lebih aman dan sesuai dengan aturan teknis yang berlaku. Selain meningkatkan keselamatan lingkungan pesantren, Dody juga melihat pelatihan ini sebagai modal berharga. “Memang tidak harusnya mereka menjadi tukang beneran, tapi paling enggak punya pengetahuan sedikit, lah. Sebenarnya jadi modal juga nanti ketika selepas dari pesantren,” tambahnya.

Penguatan Pengawasan dan Audit Bangunan Pasca-Tragedi Al KhozinyInisiatif pelatihan ini merupakan bagian integral dari serangkaian langkah yang diambil pemerintah setelah terjadinya peristiwa tragis ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan beberapa santri.Selain memberikan pelatihan, pemerintah juga akan memperkuat pengawasan terhadap setiap pembangunan infrastruktur pesantren.

Menteri Dody Hanggodo menegaskan bahwa semua kegiatan pembangunan harus mengacu pada Perizinan Bangunan Gedung (PBG), sebuah regulasi yang telah menggantikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) konvensional. “Selama itu dipatuhi, Insya Allah kejadian-kejadian yang kemarin itu kemungkinan besar enggak akan terjadi,” kata Dody, menekankan pentingnya kepatuhan teknis dan regulasi.

Dody juga memastikan bahwa pemerintah tengah melakukan evaluasi dan audit bangunan pesantren di berbagai daerah secara bertahap untuk mencegah terulangnya insiden serupa. “Nanti secara bertahap kita akan lakukan perbaikan sana-sini agar kejadian ini pokoknya tidak terulang lagi,” ujarnya saat meninjau lokasi tragedi di Sidoarjo pada Senin (6/10) malam.

Untuk menggalakkan upaya ini, Kementerian PU sebelumnya telah menandatangani kerja sama dengan Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat. Kolaborasi antar-kementerian ini mencakup pembinaan yang komprehensif terhadap infrastruktur pesantren, mulai dari aspek teknis pembangunan hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia di lingkungan pesantren.Alat

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version