International
Pasukan Keamanan Irak Tewaskan Pemimpin Senior ISIS di Suriah

BAGHDAD (usmnews) – Pasukan keamanan Irak mengklaim telah menewaskan seorang pemimpin senior kelompok radikal Islamic State (ISIS) di wilayah Suriah. Baghdad melancarkan operasi keamanan di wilayah Suriah bagian utara untuk memburu militan yang mendalangi serangan terhadap pasukan pemerintah Irak beberapa waktu terakhir.
Operasi Keamanan di Suriah
Dilansir dari Reuters dan Iraqi News, Rabu (12/6/2024), Dinas Keamanan Nasional Irak (INSS) menyebut bahwa operasi ini dilancarkan setelah upaya intelijen yang dilakukan oleh pasukan keamanan INSS untuk memburu sisa-sisa “teroris ISIS” dan berkoordinasi dengan koalisi internasional yang memerangi ISIS.
Teroris Abu Zainab Tewas
Dalam pernyataannya, seperti dilansir kantor berita INA, INSS menjelaskan bahwa pasukannya melacak seorang teroris bernama Abu Zainab selama beberapa hari sebelum mengepungnya di area Al-Busayra di kota Raqqa, Suriah bagian utara. Abu Zainab, yang merupakan warga negara Irak, terbunuh dalam bentrokan bersenjata dengan pasukan keamanan Irak di wilayah tersebut.
Tanggung Jawab Abu Zainab
Menurut INSS, Abu Zainab bertanggung jawab untuk mengangkut persenjataan dan bahan peledak bagi ISIS, serta berpartisipasi dalam operasi teroris terhadap pasukan keamanan Irak di Provinsi Salah Al-Din beberapa waktu lalu.
Kerja Sama dengan Koalisi Internasional
INSS juga menyebut bahwa operasi keamanan di wilayah Suriah dilakukan dalam kerja sama dengan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS), yang bertujuan untuk memusnahkan ISIS. Namun, juru bicara koalisi anti-ISIS pimpinan AS belum memberikan tanggapannya atas laporan tersebut.
Selama bertahun-tahun, koalisi pimpinan AS bekerja sama dengan pasukan keamanan Irak dan Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang dipimpin oleh Kurdi, dalam melawan sisa-sisa ISIS di kedua negara tersebut.
Situasi Terkini ISIS
Irak mengumumkan kemenangan atas ISIS pada akhir tahun 2017, dengan menyatakan seluruh wilayahnya telah dibebaskan dari cengkeraman militan radikal tersebut. Namun, sisa-sisa militan ISIS masih melancarkan serangan secara rutin terhadap polisi, tentara, dan unit paramiliter negara Irak.
Menurut para pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti dilaporkan oleh Associated Press, ISIS masih memiliki sekitar 5.000 hingga 7.000 anggota yang tersisa di beberapa area di Suriah dan Irak.
Tantangan Keamanan di Masa Depan
Meskipun keberhasilan ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam memerangi ISIS, tantangan keamanan masih tetap ada. Sisa-sisa militan ISIS terus menjadi ancaman yang nyata dan memerlukan upaya berkelanjutan dari pemerintah Irak dan koalisi internasional untuk memastikan stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut.