Connect with us

Lifestyle

Sentuhan Bulu, Sejuta Manfaat: Alasan Ilmiah Mengapa Memelihara Kucing Baik untuk Anda

Published

on

Semarang (usmnews) – Dikutip cnbcindonesia.com Memutuskan untuk memelihara kucing bukan sekadar menambah teman bermain di rumah atau sekadar hobi bagi para pencinta hewan. Lebih dari itu, keberadaan anabul (anak bulu) ini ternyata menyimpan berbagai dampak positif yang luar biasa bagi kualitas hidup pemiliknya. Berdasarkan artikel dari CNBC Indonesia, penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa kehadiran kucing mampu memberikan perubahan signifikan, mulai dari kesehatan mental hingga proteksi kesehatan fisik jangka panjang.

1. Perisai Alami Terhadap Penyakit Jantung​Salah satu temuan yang paling mencolok adalah hubungan antara memelihara kucing dengan kesehatan jantung. Aktivitas sederhana seperti mengelus kucing terbukti dapat menurunkan tingkat stres dan kecemasan. Secara fisiologis, hal ini berdampak pada penurunan tekanan darah dan detak jantung. Studi menunjukkan bahwa pemilik kucing memiliki risiko 30% lebih rendah terkena serangan jantung atau stroke dibandingkan mereka yang tidak memelihara kucing.

2. Terapi Suara Melalui “Purring” ​Pernahkah Anda mendengar suara dengkuran halus saat kucing merasa nyaman? Suara purring ini bukan sekadar tanda bahagia. Frekuensi dengkuran kucing berada pada kisaran 20-140 Hz, yang secara medis diketahui memiliki efek penyembuhan pada jaringan lunak dan tulang manusia. Getaran ini membantu mengurangi sesak napas dan menurunkan ketegangan saraf.

3. Peningkatan Kualitas Tidur ​Banyak pemilik kucing melaporkan bahwa mereka merasa lebih nyenyak saat tidur bersama hewan peliharaan mereka. Kehadiran kucing memberikan rasa aman dan kenyamanan emosional yang sering kali lebih efektif dibandingkan bantal atau guling biasa. Hal ini sangat membantu bagi individu yang sering mengalami insomnia akibat rasa cemas di malam hari.

4. Mengurangi Rasa Kesepian dan Depresi​Bagi mereka yang tinggal sendiri, kucing adalah teman bicara dan pendamping yang setia. Interaksi dengan kucing memicu pelepasan hormon oksitosin dalam otak—sering disebut sebagai “hormon cinta”. Hormon ini berperan penting dalam menciptakan perasaan tenang, bahagia, dan dicintai, sehingga sangat efektif dalam menangkal gejala depresi dan rasa kesepian yang mendalam.

5. Melatih Tanggung Jawab dan Rutinitas​Memelihara kucing menuntut kedisiplinan, mulai dari jadwal memberi makan, membersihkan litter box, hingga perawatan kesehatan. Rutinitas ini memberikan struktur dalam kehidupan sehari-hari pemiliknya. Bagi anak-anak, ini adalah sarana belajar empati dan tanggung jawab sejak dini, sedangkan bagi orang dewasa, ini memberikan tujuan hidup yang positif setiap harinya.

Secara keseluruhan, kucing bukan hanya sekadar hewan peliharaan yang menggemaskan, tetapi juga investasi bagi kesehatan holistik kita. Dengan segala tingkah lucunya, mereka adalah “terapis” rumahan yang membantu kita tetap tenang di tengah tekanan hidup modern.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *